1
|
Disyariatkannya qisas (Al-Bukhari 109 & Muslim 3182)
حَدَّثَنَا أَبُو
نُعَيْمٍ الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ
أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ خُزَاعَةَ قَتَلُوا رَجُلًا مِنْ
بَنِي لَيْثٍ عَامَ فَتْحِ مَكَّةَ بِقَتِيلٍ مِنْهُمْ قَتَلُوهُ فَأُخْبِرَ
بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَكِبَ رَاحِلَتَهُ
فَخَطَبَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ حَبَسَ عَنْ مَكَّةَ الْقَتْلَ أَوْ الْفِيلَ
قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ كَذَا قَالَ أَبُو نُعَيْمٍ وَاجْعَلُوهُ عَلَى
الشَّكِّ الْفِيلَ أَوْ الْقَتْلَ وَغَيْرُهُ يَقُولُ الْفِيلَ وَسَلَّطَ
عَلَيْهِمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُؤْمِنِينَ
أَلَا وَإِنَّهَا لَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ
بَعْدِي أَلَا وَإِنَّهَا حَلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ أَلَا وَإِنَّهَا
سَاعَتِي هَذِهِ حَرَامٌ لَا يُخْتَلَى شَوْكُهَا وَلَا يُعْضَدُ شَجَرُهَا
وَلَا تُلْتَقَطُ سَاقِطَتُهَا إِلَّا لِمُنْشِدٍ فَمَنْ قُتِلَ فَهُوَ بِخَيْرِ
النَّظَرَيْنِ إِمَّا أَنْ يُعْقَلَ وَإِمَّا أَنْ يُقَادَ أَهْلُ الْقَتِيلِ
فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالَ اكْتُبْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ
فَقَالَ اكْتُبُوا لِأَبِي فُلَانٍ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ إِلَّا
الْإِذْخِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّا نَجْعَلُهُ فِي بُيُوتِنَا
وَقُبُورِنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا
الْإِذْخِرَ إِلَّا الْإِذْخِرَ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ يُقَالُ يُقَادُ
بِالْقَافِ فَقِيلَ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ أَيُّ شَيْءٍ كَتَبَ لَهُ قَالَ
كَتَبَ لَهُ هَذِهِ الْخُطْبَةَ
(BUKHARI - 109) : Telah
menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Al Fadll bin Dukain berkata, telah
menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu
Hurairah, bahwa suku Khaza'ah telah membunuh seorang laki-laki dari Bani
Laits saat hari pembesan Makkah, sebagai balasan terbunuhnya seorang
laki-laki dari mereka (suku Laits). Peristiwa itu lalu disampaikan kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu naik kendaraannya dan
berkhutbah: "Sesungguhnya Allah telah membebaskan Makkah dari
pembunuhan, atau pasukan gajah." Abu Ubaidullah berkata, "Demikian
Abu Nu'aim menyebutkannya, mereka ragu antara 'pembunuhan' dan 'gajah'.
Sedangkan yang lian berkata, "Gajah. Lalu Allah memenangkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum Mukminin atas mereka. Beliau bersabda:
"Ketahuilah tanah Makkah tidaklah halal bagi seorangpun baik sebelumku
atau sesudahku, ketahuilah bahwa sesungguhnya ia pernah menjadi halal buatku
sesaat di suatu hari. Ketahuilah, dan pada saat ini ia telah menjadi haram;
durinya tidak boleh dipotong, pohonnya tidak boleh ditebang, barang temuannya
tidak boleh diambil kecuali untuk diumumkan dan dicari pemiliknya. Maka
barangsiapa dibunuh, dia akan mendapatkan satu dari dua kebaikan; meminta
tebusan atau meminta balasan dari keluarga korban." Lalu datang seorang
penduduk Yaman dan berkata, "Wahai Rasulullah, tuliskanlah buatku?"
beliau lalu bersabda: "Tuliskanlah untuk Abu fulan." Seorang
laki-laki Quraisy lalu berkata, "Kecuali pohon Idzhir wahai Rasulullah,
karena pohon itu kami gunakan di rumah kami dan di kuburan kami." Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kecuali pohon Idzhir,
kecuali pohon Idzhir." Lalu dikatakan kepada Abu Abdullah, "Apa
yang dituliskan untuknya?" Ia menjawab, "Khutbah tadi."
و حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ سَالِمٍ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ عَنْ أَبِيهِ
قَالَ أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجُلٍ قَتَلَ
رَجُلًا فَأَقَادَ وَلِيَّ الْمَقْتُولِ مِنْهُ فَانْطَلَقَ بِهِ وَفِي عُنُقِهِ
نِسْعَةٌ يَجُرُّهَا فَلَمَّا أَدْبَرَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِي النَّارِ فَأَتَى رَجُلٌ الرَّجُلَ فَقَالَ
لَهُ مَقَالَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَلَّى عَنْهُ
قَالَ إِسْمَعِيلُ بْنُ سَالِمٍ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِحَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ
فَقَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَشْوَعَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنَّمَا سَأَلَهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُ فَأَبَى
(MUSLIM - 3182) : Telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Salim dari 'Alqamah bin Wa`il dari Ayahnya dia berkata, "Pernah
dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seorang laki-laki
yang telah membunuh laki-laki lain, lalu walinya orang yang terbunuh itu
membawa pembunuh tersebut dengan mengikatkan tali di lehernya. Ketika dia
pergi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang
membunuh dan terbunuh, kedua-duanya berada dalam neraka." Lalu seseorang
pergi menemui laki-laki yang membawa pembunuh saudaranya itu sambil
mengatakan apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas
wali korban membiarkan si pembunuh pergi." Isma'il bin Salim berkata;
kemudian aku menyebutkan hal itu kepada Habib bin Abu Tsabit katanya; telah
menceritakan kepadaku Ibnu Asywa', bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah meminta kepadanya untuk memaafkan (pembunuh itu), namun dia
enggan."
|
2
|
Qisas bagi jamaah (Al-Tirmidzi 1318 & Ahmad 2856)
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ حَدَّثَنَا
الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى عَنْ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ عَنْ يَزِيدَ الرَّقَاشِيِّ
حَدَّثَنَا أَبُو الْحَكَمِ الْبَجَلِيُّ قَال سَمِعْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ
وَأَبَا هُرَيْرَةَ يَذْكُرَانِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَوْ أَنَّ أَهْلَ السَّمَاءِ وَأَهْلَ الْأَرْضِ اشْتَرَكُوا فِي دَمِ مُؤْمِنٍ
لَأَكَبَّهُمْ اللَّهُ فِي النَّارِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَأَبُو
الْحَكَمِ الْبَجَلِيُّ هُوَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي نُعْمٍ الْكُوفِيُّ
(TIRMIDZI - 1318) :
Telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Huraits, telah menceritakan
kepada kami Al Fadlal bin Musa dari Al Husain bin Waqid dari Yazid Ar
Raqasyi, telah menceritakan kepada kami Abu Al Hakam Al Bajali ia berkata;
Aku mendengar Abu Sa'id Al Khudri dan Abu Hurairah keduanya menyebutkan dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Seandainya
penduduk langit dan penduduk bumi bersekutu untuk membunuh seorang mukmin,
niscaya Allah akan menjerumuskan mereka ke neraka." Abu 'Isa berkata;
Hadits ini gharib, Abu Al Hakam Al Bajali adalah Abdurrahman bin Abu Nu'm Al
Kufi.
حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ الْوَلِيدِ وَمُؤَمَّلٌ الْمَعْنَى قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ
ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنِ الْحَكَمِ عَنْ مِقْسَمٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ الْمُسْلِمِينَ
أَصَابُوا رَجُلًا مِنْ عُظَمَاءِ الْمُشْرِكِينَ فَقَتَلُوهُ فَسَأَلُوا أَنْ يَشْتَرُوا
جِيفَتَهُ
(AHMAD - 2856) : Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Walid dan Mu`ammal Al Ma'na keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Abu Laila dari Al
Hakam dari Miqsam dari Ibnu Abbas bahwa kaum muslimin berhasil melukai
seorang laki-laki dari pembesar kaum musrikin, lalu mereka membunuhnya,
kemudian mereka (musyrikin) meminta agar bisa membeli jasadnya.
|
3
|
Alat qisas (Al-Bukhari 2236 dan Ibnu Majah 2657)
حَدَّثَنَا مُوسَى
حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ يَهُودِيًّا
رَضَّ رَأْسَ جَارِيَةٍ بَيْنَ حَجَرَيْنِ قِيلَ مَنْ فَعَلَ هَذَا بِكِ أَفُلَانٌ
أَفُلَانٌ حَتَّى سُمِّيَ الْيَهُودِيُّ فَأَوْمَأَتْ بِرَأْسِهَا فَأُخِذَ الْيَهُودِيُّ
فَاعْتَرَفَ فَأَمَرَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرُضَّ
رَأْسُهُ بَيْنَ حَجَرَيْنِ
(BUKHARI - 2236) :
Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Hammam
dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu bahwa ada seorang Yahudi yang
menjepit kepala seorang budak wanita hingga bocor dengan dua batu. Lalu
ditanyakan; Siapakah yang melakukan ini terhadapmu, apakah si fulan atau si
fulan, hingga disebutlah orang Yahudi namun ia menggelengkan kepalanya.
Akhirnya didatangkan seorang Yahudi lain lalu dia mengakuinya, maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan agar orang Yahudi ini dijepit pula
kepalanya hingga bocor dengan dua batu.
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ
بْنُ الْمُسْتَمِرِّ الْعُرُوقِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ
جَابِرٍ عَنْ أَبِي عَازِبٍ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا قَوَدَ إِلَّا بِالسَّيْفِ
(IBNUMAJAH - 2657) :
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mustamir Al 'Uruqi, telah
menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Sufyan dari Jabir dari Abu 'Azib dari
An Nu'man bin Basyir; sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak ada qishas kecuali dengan pedang."
|
4
|
Pembunuhan yang tidak diancam qisas (Al-Tirmidzi 1319 dan
Al-Tirmidzi 1320)
حَدَّثَنَا عَلِيُّ
بْنُ حُجْرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا الْمُثَنَّى بْنُ الصَّبَّاحِ
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ سُرَاقَةَ بْنِ مَالِكِ
بْنِ جُعْشَمٍ قَالَ حَضَرْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقِيدُ الْأَبَ مِنْ ابْنِهِ وَلَا يُقِيدُ الِابْنَ
مِنْ أَبِيهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ لَا نَعْرِفُهُ مِنْ حَدِيثِ سُرَاقَةَ
إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَلَيْسَ إِسْنَادُهُ بِصَحِيحٍ رَوَاهُ إِسْمَعِيلُ
بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ الْمُثَنَّى بْنِ الصَّبَّاحِ وَالْمُثَنَّى بْنُ الصَّبَّاحِ
يُضَعَّفُ فِي الْحَدِيثِ وَقَدْ رَوَى هَذَا الْحَدِيثَ أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ
عَنْ الْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ
عَنْ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا
الْحَدِيثُ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ مُرْسَلًا وَهَذَا حَدِيثٌ فِيهِ اضْطِرَابٌ
وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنَّ الْأَبَ إِذَا قَتَلَ ابْنَهُ
لَا يُقْتَلُ بِهِ وَإِذَا قَذَفَ ابْنَهُ لَا يُحَدُّ
(TIRMIDZI - 1319) :
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr, telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin 'Ayyasy telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Ash
Shabbah dari Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya dari Suraqah bin
Malik bin Ju'syam ia berkata; Aku menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menetapkan qishash untuk bapak karena dibunuh anaknya, namun tidak
mengqishash untuk anak karena dibunuh bapaknya. Abu 'Isa berkata; Hadits ini
tidak kami ketahui dari Suraqah kecuali dari jalur ini dan sanadnya tidak
shahih, Isma'il bin 'Ayyasy meriwayatkan dari Al Mutsanna bin Ash Shabbah
sedangkan Al Mutsanna bin Ash Shabbah didla'ifkan dalam periwayatan hadits.
Dan Abu Khalid Al Ahmar telah meriwayatkan hadits ini dari Al Hajjaj bin Arthah
dari Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya dari Umar dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Hadits ini juga telah diriwayatkan dari Amru
bin Syu'aib secara mursal dan dalam hadits ini terdapat kegoncangan serta
hadits ini menjadi pedoman amal menurut para ulama bahwa seorang bapak jika
membunuh anaknya, ia tidak dibunuh dan jika menuduh anaknya berzina, ia tidak
dijatuhi hukuman had.
حَدَّثَنَا أَبُو
سَعِيدٍ الْأَشَجُّ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ الْحَجَّاجِ بْنِ
أَرْطَاةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ عُمَرَ بْنِ
الْخَطَّابِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
لَا يُقَادُ الْوَالِدُ بِالْوَلَدِ
(TIRMIDZI - 1320) :
Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyajj, telah menceritakan kepada
kami Abu Khalid Al Ahmar dari Al Hajjaj bin Arthah dari Amr bin Syu'aib dari
ayahnya dari kakeknya dari Umar bin Al Khaththab ia berkata; Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang bapak tidak dijatuhi
hukuman dengan membunuh anaknya."
|
5
|
Qisas perlukaan (Al-Bukhari 2504 dan Ahmad 19084)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
الْأَنْصَارِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي حُمَيْدٌ أَنَّ أَنَسًا حَدَّثَهُمْ أَنَّ الرُّبَيِّعَ
وَهِيَ ابْنَةُ النَّضْرِ كَسَرَتْ ثَنِيَّةَ جَارِيَةٍ فَطَلَبُوا الْأَرْشَ وَطَلَبُوا
الْعَفْوَ فَأَبَوْا فَأَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَهُمْ
بِالْقِصَاصِ فَقَالَ أَنَسُ بْنُ النَّضْرِ أَتُكْسَرُ ثَنِيَّةُ الرُّبَيِّعِ يَا
رَسُولَ اللَّهِ لَا وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَا تُكْسَرُ ثَنِيَّتُهَا فَقَالَ
يَا أَنَسُ كِتَابُ اللَّهِ الْقِصَاصُ فَرَضِيَ الْقَوْمُ وَعَفَوْا فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ مَنْ لَوْ أَقْسَمَ
عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ زَادَ الْفَزَارِيُّ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ فَرَضِيَ
الْقَوْمُ وَقَبِلُوا الْأَرْشَ
(BUKHARI - 2504) :
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Al Anshoriy berkata telah
bercerita kepadaku Humaid bahwa Anas bercerita kepada mereka bahwa Ar
Rubayyi', -dia adalah putri dari AnNadhar- mematahkan gigi depan seorang anak
perempuan lalu mereka meminta ganti rugi, namun mereka menolaknya hingga
akhirnya mereka (kedua kaum itu) menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Maka Beliau memerintahkan mereka untuk menegakkan qishosh (tuntutan balas
yang setimpal). Maka Anas bin an-Nadhar berkata: "Apakah kami harus
mematahkan gigi depannya ar-Rubayyi' wahai Rasulullah? Demi Dzat yang
mengutus Tuan dengan benar, kami tidak akan mematahkan giginya". Maka Beliau
berkata: "Wahai Anas, di dalam Kitab Allah ada ketetapan qishosh (Allah
yang menetapkan qishosh) ". Maka kaum itu ridha lalu memaafkannya.
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
diantara hamba-hamba Allah ada hamba yang apabila bersumpah dia
memenuhinya". Al Fazariy menambahkan dari Humaid dari Anas: "Maka
kaum itu ridha dan menerima ganti ruginya".
حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي
أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ غُلَامًا
لِأُنَاسٍ فُقَرَاءَ قَطَعَ أُذُنَ غُلَامٍ لِأُنَاسٍ أَغْنِيَاءَ فَأَتَى أَهْلُهُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنَّا
نَاسٌ فُقَرَاءُ فَلَمْ يَجْعَلْ عَلَيْهِ شَيْئًا
(AHMAD - 19084) : Telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam, telah menceritakan padaku Ayahku
dari Qatadah dari Abu Nadhrah dari 'Imran bin Hushain bahwa "Budak
laki-laki milik orang miskin memotong telingan budak laki-laki milik orang
kaya. Lalu keluarga budak (milik orang miskin) tersebut mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kami ini adalah
orang-orang yang miskin! ' beliau akhirnya tidak memberikan hukuman apapun
(tidak wajib membayar diyat)."
|
6
|
Diyat pembunuhan (Al-Bukhari 6389 dan Al-Tirmidzi 1307)
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ
بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ بُشَيْرِ بْنِ يَسَارٍ زَعَمَ أَنَّ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ
يُقَالُ لَهُ سَهْلُ بْنُ أَبِي حَثْمَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّ نَفَرًا مِنْ قَوْمِهِ
انْطَلَقُوا إِلَى خَيْبَرَ فَتَفَرَّقُوا فِيهَا وَوَجَدُوا أَحَدَهُمْ قَتِيلًا
وَقَالُوا لِلَّذِي وُجِدَ فِيهِمْ قَدْ قَتَلْتُمْ صَاحِبَنَا قَالُوا مَا قَتَلْنَا
وَلَا عَلِمْنَا قَاتِلًا فَانْطَلَقُوا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ انْطَلَقْنَا إِلَى خَيْبَرَ فَوَجَدْنَا
أَحَدَنَا قَتِيلًا فَقَالَ الْكُبْرَ الْكُبْرَ فَقَالَ لَهُمْ تَأْتُونَ بِالْبَيِّنَةِ
عَلَى مَنْ قَتَلَهُ قَالُوا مَا لَنَا بَيِّنَةٌ قَالَ فَيَحْلِفُونَ قَالُوا لَا
نَرْضَى بِأَيْمَانِ الْيَهُودِ فَكَرِهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْ يُبْطِلَ دَمَهُ فَوَدَاهُ مِائَةً مِنْ إِبِلِ الصَّدَقَةِ
(BUKHARI - 6389) :
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami
Sa'id bin Ubaid dari Busyair bin Yasar, seingatnya ada seorang laki-laki Anshar
yang bergelar Sahl bin Abi Khatsmah mengabarinya bahwa; Beberapa orang
kaumnya berangkat ke Khaibar, setibanya disana mereka berpencar, lantas
mereka mendapatkan salah seorang dari mereka terbunuh. Mereka pun berujar
kepada penduduk yang kawan mereka terbunuh disana; "kalian telah
membunuh kawan kami!" Penduduk tersebut mengelak seraya mengatakan;
'Kami tidak membunuh dan juga tidak tahu si pembunuhnya.' Lantas para sahabat
mengadukan perkaranya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; 'Ya
Rasulullah, kami berangkat ke Khaibar, selanjutnya kami dapatkan kawan kami
terbunuh.' Nabi menjawab: "yang berbicara yang paling tua, yang
berbicara yang paling tua!" Lalu Nabi mengatakan; "kalian harus
membawa bukti terhadap si pembunuhnya!" Para sahabat menjawab; 'kalau
bukti kami tidak punya! ' Nabi menjawab; "kalau begitu suruhlah kaum
yahudi itu untuk bersumpah!" Para sahabat menjawab; 'Kami tidak percaya
dengan sumpah orang-orang yahudi.' Rupanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tidak berkenan jika darah sahabatnya sia-sia sehingga beliau sendiri
yang membayar diyatnya dengan sebanyak seratus ekor unta.
حَدَّثَنَا عَلِيُّ
بْنُ سَعِيدٍ الْكِنْدِيُّ الْكُوفِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ الْحَجَّاجِ
عَنْ زَيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ خَشْفِ بْنِ مَالِكٍ قَال سَمِعْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ
قَالَ قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دِيَةِ الْخَطَإِ
عِشْرِينَ بِنْتَ مَخَاضٍ وَعِشْرِينَ بَنِي مَخَاضٍ ذُكُورًا وَعِشْرِينَ بِنْتَ
لَبُونٍ وَعِشْرِينَ جَذَعَةً وَعِشْرِينَ حِقَّةً قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَخْبَرَنَا أَبُو هِشَامٍ الرِّفَاعِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ
أَبِي زَائِدَةَ وَأَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ الْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ نَحْوَهُ
قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ ابْنِ مَسْعُودٍ لَا نَعْرِفُهُ مَرْفُوعًا إِلَّا مِنْ
هَذَا الْوَجْهِ وَقَدْ رُوِيَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ مَوْقُوفًا وَقَدْ ذَهَبَ بَعْضُ
أَهْلِ الْعِلْمِ إِلَى هَذَا وَهُوَ قَوْلُ أَحْمَدَ وَإِسْحَقَ وَقَدْ أَجْمَعَ
أَهْلُ الْعِلْمِ عَلَى أَنَّ الدِّيَةَ تُؤْخَذُ فِي ثَلَاثِ سِنِينَ فِي كُلِّ
سَنَةٍ ثُلُثُ الدِّيَةِ وَرَأَوْا أَنَّ دِيَةَ الْخَطَإِ عَلَى الْعَاقِلَةِ وَرَأَى
بَعْضُهُمْ أَنَّ الْعَاقِلَةَ قَرَابَةُ الرَّجُلِ مِنْ قِبَلِ أَبِيهِ وَهُوَ قَوْلُ
مَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ و قَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّمَا الدِّيَةُ عَلَى الرِّجَالِ
دُونَ النِّسَاءِ وَالصِّبْيَانِ مِنْ الْعَصَبَةِ يُحَمَّلُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ
رُبُعَ دِينَارٍ وَقَدْ قَالَ بَعْضُهُمْ إِلَى نِصْفِ دِينَارٍ فَإِنْ تَمَّتْ الدِّيَةُ
وَإِلَّا نُظِرَ إِلَى أَقْرَبِ الْقَبَائِلِ مِنْهُمْ فَأُلْزِمُوا ذَلِكَ
(TIRMIDZI - 1307) :
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Sa'id Al Kindi Al Kufi, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Za`idah dari Al Hajjaj dari Zaid bin Jubair
dari Khasyf bin Malik ia berkata; Aku mendengar Ibnu Mas'ud berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menetapkan hukum diyat bagi orang
yang salah sebesar dua puluh unta betina berumur dua tahun, dua puluh unta
jantan berumur dua tahun, dua puluh unta betina berumur tiga tahun, dua puluh
unta betina berumur lima tahun dan dua puluh unta betina berumur empat tahun.
Ia mengatakan; Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abdullah bin Amr. Telah
mengabarkan kepada kami Abu Hisyam Ar Rifa'i, telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Abu Za`idah dan Abu Khalid Al Ahmar dari Al Hajjaj bin Arthah seperti
itu. Abu Isa berkata; Hadits Ibnu Mas'ud tidak kami ketahui secara marfu'
kecuali dari jalur ini dan telah diriwayatkan dari Abdullah secara mauquf.
Sebagian ulama berpendapat seperti itu, ini menjadi pendapat Ahmad dan Ishaq,
namun sebagian ulama bersepakat bahwa diyat diambil selama tiga tahun, setiap
tahun dibayar sepertiga diyat. Mereka berpendapat bahwa diyat bagi orang yang
salah dikenakan terhadap anak yang mencapai masa dewasa, sebagian mereka
berpendapat bahwa anak yang mencapai masa dewasa menyamai seorang laki-laki
dari jalur ayahnya. Ini menjadi pendapat Malik dan Asy Syafi'i. Sebagian
mereka berpendapat; Sesungguhnya diyat hanya dikenakan terhadap orang
laki-laki, tidak kepada perempuan dan anak-anak dari keturunan. Setiap orang
laki-laki dari mereka dikenakan seperempat dinar. Sebagian mereka
berpendapat; Setengah dinar, jika telah sempurna diyatnya kecuali dilihat
dari kabilah yang paling dekat dari mereka, maka mereka berhak membayarnya.a
|
7
|
Diyat qatl al-khata’ dan syibh al-amdi (Ahmad 4355 dan
Ahmad 5543)
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
عَنِ ابْنِ جُدْعَانَ عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ وَهُوَ
عَلَى دَرَجِ الْكَعْبَةِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ
وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ أَلَا إِنَّ قَتِيلَ الْعَمْدِ الْخَطَإِ بِالسَّوْطِ
أَوْ الْعَصَا فِيهِ مِائَةٌ مِنْ الْإِبِلِ وَقَالَ مَرَّةً الْمُغَلَّظَةُ فِيهَا
أَرْبَعُونَ خَلِفَةً فِي بُطُونِهَا أَوْلَادُهَا إِنَّ كُلَّ مَأْثُرَةٍ كَانَتْ
فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَدَمٍ وَدَعْوَى وَقَالَ مَرَّةً وَدَمٍ وَمَالٍ تَحْتَ قَدَمَيَّ
هَاتَيْنِ إِلَّا مَا كَانَ مِنْ سِقَايَةِ الْحَاجِّ وَسِدَانَةِ الْبَيْتِ فَإِنِّي
أُمْضِيهِمَا لِأَهْلِهِمَا عَلَى مَا كَانَتْ
(AHMAD - 4355) : Telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Jud'an dari Al Qasim bin Rabi'ah
dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengatakan pada waktu penaklukan Makkah, saat beliau berada di atas tangga
Ka'bah: "Segala puji bagi Allah yang telah menepati janji-Nya, menolong
hamba-Nya dan menghancurkan pasukan Ahzab sendirian. Ketahuilah bahwa
sesungguhnya orang yang terbunuh dengan sengaja atau karena suatu kesalahan,
dengan cambuk atau tongkat, (keluarganya) berhak mendapat seratus ekor unta,
sekali waktu ia menyebutkan, "empat puluh ekor unta yang sedang hamil.
Sesungguhnya semua bentuk balas dendam pada masa jahiliyah, darah dan
dakwaan, sekali waktu ia menyebutkan, "darah dan harta, sekarang semua
itu berada di bawah kedua kakiku ini (kekuasaanku). Kecuali memberi minum
kepada orang-orang yang sedang menunaikan ibadah haji dan perawatan
Baitullah, sebab sesungguhnya aku membiarkannya dilakukan oleh para
penduduknya sebagaimana yang telah berlalu.
حَدَّثَنَا عَفَّانُ
حَدَّثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ زَيْدٍ عَنْ
يَعْقُوبَ السَّدُوسِيِّ عَنِ ابْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ النَّاسَ يَوْمَ الْفَتْحِ فَقَالَ أَلَا إِنَّ دِيَةَ
الْخَطَإِ الْعَمْدِ بِالسَّوْطِ أَوْ الْعَصَا مُغَلَّظَةٌ مِائَةٌ مِنْ الْإِبِلِ
مِنْهَا أَرْبَعُونَ خَلِفَةً فِي بُطُونِهَا أَوْلَادُهَا أَلَا إِنَّ كُلَّ دَمٍ
وَمَالٍ وَمَأْثُرَةٍ كَانَتْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ
تَحْتَ قَدَمَيَّ إِلَّا مَا كَانَ مِنْ سِقَايَةِ الْحَاجِّ وَسِدَانَةِ الْبَيْتِ
فَإِنِّي قَدْ أَمْضَيْتُهَا لِأَهْلِهَا
(AHMAD - 5543) : Telah
menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad yakni
Ibnu Salamah telah mengabarkan kepada kami Ali bin Zaid dari Ya'qub
As-Sudasiy dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berkhutbah
di hadapan publik pada hari Fathu Makkah: "Ketahuilah, diat kesalahan
secara sengaja (selain pembunuhan) adalah dengan cambukan atau pukulan
tongkat. Dan diat pembunuhan secara tak sengaja adalah seratus unta yang
empat puluh diantaramya bunting (mengandung). Ketahuilah, bahwasanya darah,
harta, serta kebanggaan jahiliyah harus terinjak dibawah telapak kakiku ini
(diakhiri), kecuali memberi minum jamaat haji dan menjaga Ka'bah, aku tetap
melestarikan keduanya bagi pelaku-pelakunya."
|
8
|
Diyat perlukaan (Al-Darimi 200 & Al-Bukhari 6387)
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ
الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْهُذَلِيُّ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ شَهِدْتُ
شُرَيْحًا وَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ مُرَادٍ فَقَالَ يَا أَبَا أُمَيَّةَ مَا دِيَةُ
الْأَصَابِعِ قَالَ عَشْرٌ عَشْرٌ قَالَ يَا سُبْحَانَ اللَّهِ أَسَوَاءٌ هَاتَانِ
جَمَعَ بَيْنَ الْخِنْصِرِ وَالْإِبْهَامِ فَقَالَ شُرَيْحٌ يَا سُبْحَانَ اللَّهِ
أَسَوَاءٌ أُذُنُكَ وَيَدُكَ فَإِنَّ الْأُذُنَ يُوَارِيهَا الشَّعْرُ وَالْكُمَّةُ
وَالْعِمَامَةُ فِيهَا نِصْفُ الدِّيَةِ وَفِي الْيَدِ نِصْفُ الدِّيَةِ وَيْحَكَ
إِنَّ السُّنَّةَ سَبَقَتْ قِيَاسَكُمْ فَاتَّبِعْ وَلَا تَبْتَدِعْ فَإِنَّكَ لَنْ
تَضِلَّ مَا أَخَذْتَ بِالْأَثَرِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ لِي الشَّعْبِيُّ يَا
هُذَلِيُّ لَوْ أَنَّ أَحْنَفَكُمْ قُتِلَ وَهَذَا الصَّبِيُّ فِي مَهْدِهِ أَكَانَ
دِيَتُهُمَا سَوَاءً قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَأَيْنَ الْقِيَاسُ
(DARIMI - 200) : Telah
mengabarkan kepada kami Hajjaj Al Bashri telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar Al Hudzali dari As Sya'bi: "Aku pernah menyaksikan Syuraih, lalu
seseorang dari Murad mendatanginya, ia bertanya: 'Wahai Abu `Umayyah, apa
diyat nya jari-jemari itu? ', ia menjawab: 'Sepuluh, sepuluh', laki-laki itu
berkata: 'Subhanallah, apakah kedua jari ini disamakan, bagaimana mungkin
antara kelingking dengan ibu jari disamakan diatnya? '. Saat itu Syuraih
menjawab: 'Bukankah sama antara telinga dan tanganmu?, bukankah telinga
dikelilingi rambut, topi, dan surban. Dengan posisinya yang demikian, apakah
terus diatnya setengah dan diat tangan juga setengah?. Sayang sekali, sunnah
telah lebih dulu memberikan keputusan hukum dibandingkan qiyas yang kamu
lakukan. Ikutilah sunnah dan janganlah kamu membuat bid`ah. Sungguh kamu
tidak akan tersesat jika mengikuti atsar. Abu Bakar berkata; 'As Sya'bi
bertanya kepadaku: 'Wahai Hudzali, jika seorang yang pincang diantara kalian
dibunuh, kemudian ada seorang bayi dibunuh, apakah diat nya sama?. Saat itu
aku menjawab: 'ya, sama'. Kemudian, ia (As Sya'bi) berkata: 'Jika demikian
mengapa dalam masalah ini qiyas tidak berlaku? '".
حَدَّثَنَا آدَمُ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ هَذِهِ وَهَذِهِ سَوَاءٌ يَعْنِي الْخِنْصَرَ
وَالْإِبْهَامَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ
عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ
(BUKHARI - 6387) :
Telah menceritakan kepada kami Adam dari Syu'bah dari Qatadah dari Ikrimah
dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Ini
dan ini sama saja, " yang beliau maksudkan kelingking dan telunjuk.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abi 'Adi dari Syu'bah dari Qatadah dari Ikrimah dari Ibnu Abbas
mengatakan; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Semisal hadits
diatas.
|
9
|
Diyat Ahli Dzimmah (Al-Nasa’I 4724 & Abu Daud 3937)
أَخْبَرَنَا عُمْرُو
بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ رَاشِدٍ عَنْ
سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى وَذَكَرَ كَلِمَةً مَعْنَاهَا عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَقْلُ أَهْلِ الذِّمَّةِ نِصْفُ عَقْلِ الْمُسْلِمِينَ وَهُمْ الْيَهُودُ
وَالنَّصَارَى
(NASAI - 4724) : Telah
mengabarkan kepada kami 'Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Abdur
Rahman dari Muhammad bin Rasyid dari Sulaiman bin Musa dan dia menyebutkan
sebuah kalimat yang maknanya dari 'Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari
kakeknya, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Diyat ahli dzimmah adalah setengah diyat orang muslim, mereka
(ahlu dzimmah) adalah Yahudi dan Nasrani.
حَدَّثَنَا يَحْيَى
بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ
الْمُعَلِّمُ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ كَانَتْ
قِيمَةُ الدِّيَةِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ثَمَانَ مِائَةِ دِينَارٍ أَوْ ثَمَانِيَةَ آلَافِ دِرْهَمٍ وَدِيَةُ أَهْلِ الْكِتَابِ
يَوْمَئِذٍ النِّصْفُ مِنْ دِيَةِ الْمُسْلِمِينَ قَالَ فَكَانَ ذَلِكَ كَذَلِكَ
حَتَّى اسْتُخْلِفَ عُمَرُ رَحِمَهُ اللَّهُ فَقَامَ خَطِيبًا فَقَالَ أَلَا إِنَّ
الْإِبِلَ قَدْ غَلَتْ قَالَ فَفَرَضَهَا عُمَرُ عَلَى أَهْلِ الذَّهَبِ أَلْفَ دِينَارٍ
وَعَلَى أَهْلِ الْوَرِقِ اثْنَيْ عَشَرَ أَلْفًا وَعَلَى أَهْلِ الْبَقَرِ مِائَتَيْ
بَقَرَةٍ وَعَلَى أَهْلِ الشَّاءِ أَلْفَيْ شَاةٍ وَعَلَى أَهْلِ الْحُلَلِ مِائَتَيْ
حُلَّةٍ قَالَ وَتَرَكَ دِيَةَ أَهْلِ الذِّمَّةِ لَمْ يَرْفَعْهَا فِيمَا رَفَعَ
مِنْ الدِّيَةِ
(ABUDAUD - 3937) :
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin hakim berkata, telah menceritakan
kepada kami 'Abdurrahman bin Utsman berkata, telah menceritakan kepada kami
Husain Al Muallim dari Amru bin Syu'aib dari Bapaknya dari kakeknya ia
berkata, "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam nilai
tebusan diyat adalah delapan ratus dinar, atau delapan ribu dirham, sedangkan
diyat bagi ahli kitab adalah setengah dari diyat kaum muslimin." Ia
(perawi) berkata, "Hal itu terus berlangsung hingga Umar diangkat
menjadi khalifah, dan saat berpidato ia berkata, "Ketahuilah,
sesungguhnya harta unta telah naik." Perawi berkata lagi, "Maka
Umar mewajibkan bagi pemilik emas untuk membayar diyat sebanyak seribu dinar,
bagi pemilik perak dua belas ribu dirham, bagi pemilik sapi sebanyak dua
ratus ekor sapi, bagi pemilik kambing sebanyak dua ribu kambing, dan bagi
pemilik pakaian sebanyak dua ratus pasang baju." Ia (perawi) berkata,
"Sementara diyat untuk ahli dzimmah tidak dinaikkan sebagaimana diyat
yang lainnya."
|
10
|
Pewarisan diyat (Ibn Majah 2726 & Ahmad 329)
حَدَّثَنَا عَلِيُّ
بْنُ مُحَمَّدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى قَالَا حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ الْحَسَنِ بْنِ صَالِحٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سَعِيدٍ وَقَالَ مُحَمَّدُ
بْنُ يَحْيَى عَنْ عُمَرَ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ حَدَّثَنِي أَبِي
عَنْ جَدِّي عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَامَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ فَقَالَ الْمَرْأَةُ تَرِثُ مِنْ دِيَةِ زَوْجِهَا
وَمَالِهِ وَهُوَ يَرِثُ مِنْ دِيَتِهَا وَمَالِهَا مَا لَمْ يَقْتُلْ أَحَدُهُمَا
صَاحِبَهُ فَإِذَا قَتَلَ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ عَمْدًا لَمْ يَرِثْ مِنْ دِيَتِهِ
وَمَالِهِ شَيْئًا وَإِنْ قَتَلَ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ خَطَأً وَرِثَ مِنْ مَالِهِ
وَلَمْ يَرِثْ مِنْ دِيَتِهِ
(IBNUMAJAH - 2726) :
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Muhammad dan Muhammad bin Yahya,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 'Ubaidulllah bin Musa dari
Al Hasan bin Shalih dari Muhammad bin Sa'id dan Muhammad bin Yahya berkata
dari 'Umar bin Sa'id dari Amru bin Syu'aib; telah menceritakan kepadaku
Ayahku dari Kakekku, Abdullah bin Amru sesungguhnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berdiri pada hari penaklukan kota Makkkah, dan beliau
bersabda: "Seorang perempuan mewarisi dari diyat suaminya dan hartanya,
dan suaminya mewarisi diyatnya dan hartanya selagi salah satu dari keduanya
tidak membunuh pasangannya. Apabila salah seorang membunuh pasangannya dengan
sengaja, maka tidak dapat mewarisi dari diyatnya dan hartanya sedikitpun, dan
jika salah seorang dari keduanya membunuh pasangan dengan tidak disengaja,
maka dia mewarisi hartanya dan tidak mewarisi dari diyatnya."
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ وَيَزِيدُ عَنْ يَحْيَى
بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
لَوْلَا أَنِّي
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْسَ لِقَاتِلٍ
شَيْءٌ لَوَرَّثْتُكَ قَالَ وَدَعَا خَالَ الْمَقْتُولِ فَأَعْطَاهُ الْإِبِلَ حَدَّثَنَا
يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
أَبِي نَجِيحٍ وَعَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ كِلَاهُمَا عَنْ مُجَاهِدِ بْنِ جَبْرٍ فَذَكَرَ
الْحَدِيثَ وَقَالَ أَخَذَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مِنْ الْإِبِلِ ثَلَاثِينَ
حِقَّةً وَثَلَاثِينَ جَذَعَةً وَأَرْبَعِينَ ثَنِيَّةً إِلَى بَازِلِ عَامِهَا كُلُّهَا
خَلِفَةٌ قَالَ ثُمَّ دَعَا أَخَا الْمَقْتُولِ فَأَعْطَاهَا إِيَّاهُ دُونَ أَبِيهِ
وَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْسَ
لِقَاتِلٍ شَيْءٌ
(AHMAD - 329) : Telah
menceritakan kepada kami Husyaim dan Yazid dari Yahya Bin Sa'id dari 'Amru
Bin Syu'aib dia berkata; Umar berkata; "Seandainya aku tidak mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang membunuh
tidak mendapatkan apa apa, " pasti aku akan mewariskanmu."' Amru berkata;
kemudian Umar memanggil paman orang yang terbunuh dari jalur bapaknya dan
memberinya seekor unta." Telah menceritakan kepada kami Ya'Qub dia
berkata; Telah menceritakan kepada kami bapakku dari Ibnu Ishaq dia berkata;
telah bercerita kepadaku Abdullah Bin Abi Najih dan 'Amru Bin Syu'aib
keduanya dari Mujahid Bin Jabr kemudian dia menyebutkan hadits, dan dia
berkata; "Umar mengambil unta betina yang berumur empat tahun sebanyak
tiga puluh ekor, yang berumur lima tahun sebanyak tiga puluh ekor, dan yang
berumur enam sampai sembilan tahun sebanyak empat puluh ekor dan kesemuanya
adalah masih mengandung, " 'Amru berkata; "Kemudian Umar memanggil
saudara laki-laki orang yang terbunuh dan memberikan kepadanya tanpa bapaknya
dan Umar berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Orang yang membunuh tidak mendapatkan apa apa."
|
11
|
Hukuman bagi pembunuh janin (Al-Bukhari 5317 &
Al-Nasai 4731)
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَضَى فِي امْرَأَتَيْنِ
مِنْ هُذَيْلٍ اقْتَتَلَتَا فَرَمَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى بِحَجَرٍ فَأَصَابَ
بَطْنَهَا وَهِيَ حَامِلٌ فَقَتَلَتْ وَلَدَهَا الَّذِي فِي بَطْنِهَا فَاخْتَصَمُوا
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَضَى أَنَّ دِيَةَ مَا فِي
بَطْنِهَا غُرَّةٌ عَبْدٌ أَوْ أَمَةٌ فَقَالَ وَلِيُّ الْمَرْأَةِ الَّتِي غَرِمَتْ
كَيْفَ أَغْرَمُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ لَا شَرِبَ وَلَا أَكَلَ وَلَا نَطَقَ
وَلَا اسْتَهَلَّ فَمِثْلُ ذَلِكَ يُطَلُّ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّمَا هَذَا مِنْ إِخْوَانِ الْكُهَّانِ
(BUKHARI - 5317) :
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair telah menceritakan kepada
kami Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Khalid
dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memutuskan perkara antara dua wanita dari
Bani Hudzail yang sedang berkelahi, salah seorang melempar lawannya dengan
batu dan mengenai perutnya padahal ia sedang hamil, hingga menyebabkan
kematian anak yang dikandungnya. Lalu mereka mengadukan peristiwa itu kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau memutuskan hukuman (bagi wanita
pembunuh) untuk membayar diyat janin dengan seorang hamba sahaya laki-laki
atau perempuan, lantas wali wanita yang menanggung (diyat) berkata; "Ya
Rasulullah, bagaimana saya harus menanggung orang yang belum bisa makan dan
minum, bahkan belum bisa berbicara ataupun menjerit sama sekali?, tidakkah
hal itu dapat dikatagorikan sebagai kecelakaan yang tidak dapat
dihindari?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya perkara itu seperti perkara paranormal yang membacakan
mantera-mantera."
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَإِبْرَاهِيمُ بْنُ يُونُسَ بْنِ مُحَمَّدٍ قَالَا حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ صُهَيْبٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ امْرَأَةً حَذَفَتْ امْرَأَةً فَأَسْقَطَتْ
فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَلَدِهَا خَمْسِينَ
شَاةً وَنَهَى يَوْمَئِذٍ عَنْ الْخَذْفِ أَرْسَلَهُ أَبُو نَعِيمٍ
(NASAI - 4731) : Telah
mengabarkan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim dan Ibrahim bin Yunus bin
Muhammad, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa
telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Shuhaib dari Abdullah bin Buraidah
dari ayahnya bahwa seorang wanita memukul wanita lain hingga mengalami
keguguran, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menetapkan (diyat)
untuk anaknya dengan limapuluh ekor kambing, dan pada hari itu beliau
melarang bermain ketapel. Hadits ini dimursalkan oleh Abu Na'im.
|
12
|
Hukuman bagi pezina (Al-Bukhari 2455 & Al-Bukhari 2498)
حَدَّثَنَا يَحْيَى
بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ أَمَرَ فِيمَنْ زَنَى
وَلَمْ يُحْصَنْ بِجَلْدِ مِائَةٍ وَتَغْرِيبِ عَامٍ
(BUKHARI - 2455) :
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada
kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidulloh bin 'Abdullah
dari Zaid bin Khalid radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa Beliau memerintahkan bagi siapa yang berzina dan belum pernah
menikah agar dicambuk seratus kali dan diasingkan selama setahun".
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي
ذِئْبٍ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ وَزَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَا
جَاءَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ اقْضِ بَيْنَنَا بِكِتَابِ اللَّهِ
فَقَامَ خَصْمُهُ فَقَالَ صَدَقَ اقْضِ بَيْنَنَا بِكِتَابِ اللَّهِ فَقَالَ الْأَعْرَابِيُّ
إِنَّ ابْنِي كَانَ عَسِيفًا عَلَى هَذَا فَزَنَى بِامْرَأَتِهِ فَقَالُوا لِي عَلَى
ابْنِكَ الرَّجْمُ فَفَدَيْتُ ابْنِي مِنْهُ بِمِائَةٍ مِنْ الْغَنَمِ وَوَلِيدَةٍ
ثُمَّ سَأَلْتُ أَهْلَ الْعِلْمِ فَقَالُوا إِنَّمَا عَلَى ابْنِكَ جَلْدُ مِائَةٍ
وَتَغْرِيبُ عَامٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَقْضِيَنَّ
بَيْنَكُمَا بِكِتَابِ اللَّهِ أَمَّا الْوَلِيدَةُ وَالْغَنَمُ فَرَدٌّ عَلَيْكَ
وَعَلَى ابْنِكَ جَلْدُ مِائَةٍ وَتَغْرِيبُ عَامٍ وَأَمَّا أَنْتَ يَا أُنَيْسُ
لِرَجُلٍ فَاغْدُ عَلَى امْرَأَةِ هَذَا فَارْجُمْهَا فَغَدَا عَلَيْهَا أُنَيْسٌ
فَرَجَمَهَا
(BUKHARI - 2498) :
Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi
Dza'bi telah menceritakan kepada kami Az Zuhriy dari 'Ubaidullah bin
'Abdullah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dan Zaid bin Khalid Al Juhaniy
radliallahu 'anhuma, keduanya berkata; Datang seorang Arab Baduy lalu
berkata: "Wahai Rasulullah, putuskan perkara diantara kami dengan Kitab
Allah. Lalu lawan sengketanya berdiri seraya berkata: "Dia benar,
putuskan perkara diantara kami dengan Kitab Allah". Berkata Arab Baduy
itu: "Sesunguhnya anakku adalah seorang yang bekerja pada orang ini lalu
dia berzina dengan isterinya. Kemudian mereka berkata kepadaku: "Anakmu
wajib dirajam". Lalu aku tebus anakku dengan seratus ekor kambing dan
seorang hamba sahaya, kemudian aku bertanya kepada ahli ilmu maka mereka
berkata: "Sesunguhnya atas anakmu cukup dicambuk seratus kali dan diasingkan
selama setahun". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Aku putuskan buat kalian berdua dengan menggunakan Kitab Allah. Adapun
hamba sahaya dan kambing seharusnya dikembalikan kepadamu dan untuk anakmu
dikenakan hukum cambuk sebanyak seratus kali dan diasingkan selama setahun.
Adapun kamu, wahai Unais, --yaitu seorang sahabat bani Aslam-- datangilah si
wanita dan rajamlah dia! Maka Unais berangkat dan merajam si wanita.
|
Hukuman bagi pezina yang hamil (Muslim 3217 & Abu Daud
1820)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا
زَائِدَةُ عَنْ السُّدِّيِّ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ
قَالَ خَطَبَ عَلِيٌّ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَقِيمُوا عَلَى أَرِقَّائِكُمْ
الْحَدَّ مَنْ أَحْصَنَ مِنْهُمْ وَمَنْ لَمْ يُحْصِنْ فَإِنَّ أَمَةً لِرَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَنَتْ فَأَمَرَنِي أَنْ أَجْلِدَهَا
فَإِذَا هِيَ حَدِيثُ عَهْدٍ بِنِفَاسٍ فَخَشِيتُ إِنْ أَنَا جَلَدْتُهَا أَنْ أَقْتُلَهَا
فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَحْسَنْتَ
و حَدَّثَنَاه إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا
إِسْرَائِيلُ عَنْ السُّدِّيِّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَذْكُرْ مَنْ أَحْصَنَ
مِنْهُمْ وَمَنْ لَمْ يُحْصِنْ وَزَادَ فِي الْحَدِيثِ اتْرُكْهَا حَتَّى تَمَاثَلَ
(MUSLIM - 3217) : Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami Sulaiman Abu Daud telah menceritakan kepada kami
Zaidah dari As Suddi dari Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman dia berkata,
" Ali pernah berkata dalam khutbahnya; "Wahai sekalian manusia,
tegakkanlah hukum kepada sahaya kalian, baik yang sudah menikah atau yang
belum menikah, sesungguhnya hal ini pernah dialami oleh sahaya perempuan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang berzina, beliau menyuruhku untuk
menderanya. Dia (wanita itu) baru saja melahirkan, maka aku khawatir jika
menderanya maka ia akan meninggal. Lantas kuberitahukan hal itu kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Kamu telah berbuat
baik (menangguhkan pelaksana had sampai waktu yang sesuai)." Dan telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Israil dari As Suddi dengan
isnad ini, namun dihaditsnya tidak disebutkan, "Baik yang sudah menikah
ataupun belum." Dan dalam haditsnya juga disebutkan, "Tangguhkanlah
sampai waktunya sesuai."
حَدَّثَنَا مَخْلَدُ
بْنُ خَالِدٍ وَالْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ وَمُحَمَّدُ بْنُ أَبِي السَّرِيِّ الْمَعْنَى
قَالُوا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ صَفْوَانَ
بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ قَالَ
ابْنُ أَبِي السَّرِيِّ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَلَمْ يَقُلْ مِنْ الْأَنْصَارِ ثُمَّ اتَّفَقُوا يُقَالُ لَهُ بَصْرَةُ قَالَ تَزَوَّجْتُ
امْرَأَةً بِكْرًا فِي سِتْرِهَا فَدَخَلْتُ عَلَيْهَا فَإِذَا هِيَ حُبْلَى فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَهَا الصَّدَاقُ بِمَا اسْتَحْلَلْتَ
مِنْ فَرْجِهَا وَالْوَلَدُ عَبْدٌ لَكَ فَإِذَا وَلَدَتْ قَالَ الْحَسَنُ فَاجْلِدْهَا
و قَالَ ابْنُ أَبِي السَّرِيِّ فَاجْلِدُوهَا أَوْ قَالَ فَحُدُّوهَا قَالَ أَبُو
دَاوُد رَوَى هَذَا الْحَدِيثَ قَتَادَةُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ ابْنِ الْمُسَيَّبِ
وَرَوَاهُ يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ نُعَيْمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
الْمُسَيَّبِ وَعَطَاءٍ الْخُرَاسَانِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَرْسَلُوهُ
كُلُّهُمْ وَفِي حَدِيثِ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ أَنَّ بَصْرَةَ بْنَ أَكْثَمَ
نَكَحَ امْرَأَةً وَكُلُّهُمْ قَالَ فِي حَدِيثِهِ جَعَلَ الْوَلَدَ عَبْدًا لَهُ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا
عَلِيٌّ يَعْنِي ابْنَ الْمُبَارَكِ عَنْ يَحْيَى عَنْ يَزِيدَ بْنِ نُعَيْمٍ عَنْ
سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ رَجُلًا يُقَالُ لَهُ بَصْرَةُ بْنُ أَكْثَمَ نَكَحَ
امْرَأَةً فَذَكَرَ مَعْنَاهُ زَادَ وَفَرَّقَ بَيْنَهُمَا وَحَدِيثُ ابْنِ جُرَيْجٍ
أَتَمُّ
(ABUDAUD - 1820) :
Telah menceritakan kepada kami Makhlad bin Khalid serta Al Hasan bin Ali dan
Muhammad bin Abu As Sari secara makna, mereka berkata; telah menceritakan
kepada kami Abdurrazzaq, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij, dari
Shafwan bin Sulaim, dari Sa'id bin Al Musayyab, dari seorang laki-laki
anshar, Ibnu Abu As Sari berkata; yang merupakan sahabat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, tidak mengatakan; anshar. Kemudian mereka sepakat
mengatakan; yang dipanggil Bashrah, ia berkata; aku menikahi seorang budak
perawan dalam tabirnya, kemudian aku menemuinya dan ternyata ia sedang hamil.
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Baginya mahar karena
farji yang telah engkau halalkan, dan anaknya adalah budakmu apabila ia telah
melahirkan." Al Hasan berkata; cambuklah dia. Ibnu Abu As Sari berkata;
cambuklah dia. Atau mengatakan; hukumlah dia. Abu Daud berkata; hadits ini
telah diriwayatkan oleh Qatadah dari Sa'id bin Yazid dari Ibnu Al Musayyab,
dan telah diriwayatkan oleh Yahya bin Abu Katsir dari Yazid bin Nu'aim dari
Sa'id bin Al Musayyab serta 'Atha` Al Khurasani, dari Sa'id bin Al Musayyab.
Mereka semua telah memursalkannya. Dan di dalam hadits Yahya bin Abu Katsir
disebutkan bahwa Bashrah bin Aktsam menikahi seorang wanita, dan seluruh
mereka mengatakan dalam haditsnya; ia menjadikan anak tersebut sebagai
budaknya. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna, telah
menceritakan kepada kami Utsman bin Umar, telah menceritakan kepada kami Ali
bin Al Mubarak, dari Yahya dari Yazid bin Nu'aim dari Sa'id bin Al Musayyab
bahwa seorang laki-laki yang dipanggil Bashrah bin Aktsam telah menikahi
seorang wanita…. Kemudian ia menyebutkan makna hadits dan menambahkan; dan
beliau memisahkan diantara mereka berdua. Hadits Ibnu Juraij lebih sempurna.
|
|
13
|
Penetapan hukuman dalam zina (Muslim 3201 &Al-Bukhari
4898)
حَدَّثَنِي أَبُو
الطَّاهِرِ وَحَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي
يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُتْبَةَ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ قَالَ عُمَرُ
بْنُ الْخَطَّابِ وَهُوَ جَالِسٌ عَلَى مِنْبَرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِالْحَقِّ وَأَنْزَلَ عَلَيْهِ الْكِتَابَ فَكَانَ مِمَّا أُنْزِلَ عَلَيْهِ
آيَةُ الرَّجْمِ قَرَأْنَاهَا وَوَعَيْنَاهَا وَعَقَلْنَاهَا فَرَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجَمْنَا بَعْدَهُ فَأَخْشَى إِنْ طَالَ بِالنَّاسِ
زَمَانٌ أَنْ يَقُولَ قَائِلٌ مَا نَجِدُ الرَّجْمَ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَيَضِلُّوا
بِتَرْكِ فَرِيضَةٍ أَنْزَلَهَا اللَّهُ وَإِنَّ الرَّجْمَ فِي كِتَابِ اللَّهِ حَقٌّ
عَلَى مَنْ زَنَى إِذَا أَحْصَنَ مِنْ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ إِذَا قَامَتْ الْبَيِّنَةُ
أَوْ كَانَ الْحَبَلُ أَوْ الِاعْتِرَافُ و حَدَّثَنَاه أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي
شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
عَنْ الزُّهْرِيِّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ
(MUSLIM - 3201) : Telah
menceritakan kepada kami Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku
Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ubaidullah
bin Abdullah bin 'Utbah bahwa dia pernah mendengar Abdullah bin Abbas
berkata, " Umar bin Khattab berkata sambil duduk di atas mimbar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Sesungguhnya Allah telah
mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan kebenaran, dan Dia juga
telah menurunkan kitab kepadanya, di antara ayat yang diturunkan kepadanya,
yang kita semua telah membacanya, mempelajari dan berusaha memahaminya adalah
ayat tentang rajam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
melaksanakan hukuman rajam tersebut, begitu juga kita akan tetap melaksanakan
hukum tersebut setelah kepergian beliau. Aku khawatir, jika semakin lama,
maka akan ada yang berkata, 'Di dalam al Qur'an tidak kita dapati ayat
mengenai hukum rajam'. Lantas mereka tersesat karena meninggalkan hukum wajib
itu yang telah diturunkan oleh Allah Ta'la. Sesungguhnya hukuman rajam yang
terdapat dalam kitabullah, wajib dijalankan atas orang laki-laki dan
perempuan yang telah menikah melakukan perzinahan apabila ada saksi, ada
bukti dan juga ada pengakuan." Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu Umar mereka berkata;
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dengan isnad ini."
حَدَّثَنَا سَعِيدُ
بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
أَنَّهُ ذُكِرَ التَّلَاعُنُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ عَاصِمُ بْنُ عَدِيٍّ فِي ذَلِكَ قَوْلًا ثُمَّ انْصَرَفَ فَأَتَاهُ رَجُلٌ
مِنْ قَوْمِهِ يَشْكُو إِلَيْهِ أَنَّهُ قَدْ وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ رَجُلًا فَقَالَ
عَاصِمٌ مَا ابْتُلِيتُ بِهَذَا الْأَمْرِ إِلَّا لِقَوْلِي فَذَهَبَ بِهِ إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ بِالَّذِي وَجَدَ عَلَيْهِ
امْرَأَتَهُ وَكَانَ ذَلِكَ الرَّجُلُ مُصْفَرًّا قَلِيلَ اللَّحْمِ سَبْطَ الشَّعَرِ
وَكَانَ الَّذِي ادَّعَى عَلَيْهِ أَنَّهُ وَجَدَهُ عِنْدَ أَهْلِهِ خَدْلًا آدَمَ
كَثِيرَ اللَّحْمِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ
بَيِّنْ فَجَاءَتْ شَبِيهًا بِالرَّجُلِ الَّذِي ذَكَرَ زَوْجُهَا أَنَّهُ وَجَدَهُ
فَلَاعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُمَا قَالَ رَجُلٌ
لِابْنِ عَبَّاسٍ فِي الْمَجْلِسِ هِيَ الَّتِي قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ رَجَمْتُ أَحَدًا بِغَيْرِ بَيِّنَةٍ رَجَمْتُ هَذِهِ فَقَالَ
لَا تِلْكَ امْرَأَةٌ كَانَتْ تُظْهِرُ فِي الْإِسْلَامِ السُّوءَ قَالَ أَبُو صَالِحٍ
وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ آدَمَ خَدِلًا
(BUKHARI - 4898) :
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ufair ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Al Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman bin Al Qasim dari Al
Qasim bin Muhammad dari Ibnu Abbas bahwasanya; Suatu ketika li'an
(suami-isteri menuduh berzina pasangannya) dibahas di sisi Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Maka Ashim bin Adi mengungkapkan sesuatu dalam masalah itu,
kemudian ia beranjak pergi. Kemudian seorang laki-laki dari kaumnya datang
dan mengadu padanya bahwa ia mendapati seorang laki-laki bersama isterinya.
Maka Ashim berkata, "Aku belum pernah diuji dengan masalah ini kecuali
karena kata-kataku sendiri." Akhirnya ia dan laki-laki itu pergi menemui
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu laki-laki itu menuturkan apa yang
terjadi pada isterinya. Laki-laki itu kurus dan berambut lurus. Sedangkan
laki-laki yang dapati bersama isterinya adalah seorang laki-laki yang gemuk
dan berkulit sawo matang. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ya Allah berilah kejelasan." Lalu wanita itu melahirkan bayi yang
cirinya seperti laki-laki yang dilukiskan suaminya, yang ia temukan bersama
isterinya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meli'an antara keduanya.
Seorang laki-laki berkata kepada Ibnu Abbas di dalam majelis; Itukah wanita
yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekira aku boleh
merajam seseorang dengan tanpa Bayyinah (saksi), niscaya aku akan merajam
wanita ini?." Ibnu Abbas berkata; "Oh tidak, yang dimaksudkan
wanita yang boleh dirajam tanpa bukti adalah wanita yang menyatakan secara
terus terang (vulgar) perzinahannya, bukan wanita yang sekedar dituduh
berzina" Abu Shalih dan Abdullah bin Yusuf Adam mengatakan bahwa makna
Adam adalah Khadil (gemuk).
|
14
|
Hukuman bagi penuduh zina (Al-Bukhari 2475 & Abu Daud
3880)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ هِشَامٍ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ هِلَالَ بْنَ أُمَيَّةَ قَذَفَ
امْرَأَتَهُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَرِيكِ ابْنِ
سَحْمَاءَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَيِّنَةُ أَوْ
حَدٌّ فِي ظَهْرِكَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذَا رَأَى أَحَدُنَا عَلَى امْرَأَتِهِ
رَجُلًا يَنْطَلِقُ يَلْتَمِسُ الْبَيِّنَةَ فَجَعَلَ يَقُولُ الْبَيِّنَةَ وَإِلَّا
حَدٌّ فِي ظَهْرِكَ فَذَكَرَ حَدِيثَ اللِّعَانِ
(BUKHARI - 2475) :
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abi 'Adiy dari Hisyam telah menceritakan kepada kami
'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Hilal bin Umayyah menuduh
isterinya berbuat serong (selingkuh) dengan Syarik bin Sahma' di hadapan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apakah kamu punya bukti atau punggungmu dipukul?" Maka
dia berkata: "Wahai Rasulullah, bila seorang dari kami melihat ada
seorang laki-laki bersama isterinya, apakah dia harus mencari bukti?"
Beliau kontan mengatakan 'Harus ada bukti, punggungmu harus didera (atas
tuduhan ini). Lalu diceritakanlah tentang hadits Li'an (saling melaknat
antara yang menuduh dengan yang dituduh).
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ الثَّقَفِيُّ
وَمَالِكُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ الْمِسْمَعِيُّ وَهَذَا حَدِيثُهُ أَنَّ ابْنَ
أَبِي عَدِيٍّ حَدَّثَهُمْ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
أَبِي بَكْرٍ عَنْ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمَّا
نَزَلَ عُذْرِي قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ
فَذَكَرَ ذَاكَ وَتَلَا تَعْنِي الْقُرْآنَ فَلَمَّا نَزَلَ مِنْ الْمِنْبَرِ أَمَرَ
بِالرَّجُلَيْنِ وَالْمَرْأَةِ فَضُرِبُوا حَدَّهُمْ حَدَّثَنَا النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ بِهَذَا الْحَدِيثِ لَمْ يَذْكُرْ
عَائِشَةَ قَالَ فَأَمَرَ بِرَجُلَيْنِ وَامْرَأَةٍ مِمَّنْ تَكَلَّمَ بِالْفَاحِشَةِ
حَسَّانَ بْنِ ثَابِتٍ وَمِسْطَحِ بْنِ أُثَاثَةَ قَالَ النُّفَيْلِيُّ وَيَقُولُونَ
الْمَرْأَةُ حَمْنَةُ بِنْتُ جَحْشٍ
(ABUDAUD - 3880) :
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Ats Tsaqafi dan Malik bin
Abdul Wahid Al Misma'i -dan ini adalah haditsnya- bahwa Ibnu Abu Adi
menceritakan kepada mereka dari Muhammad bin Ishaq dari Abdullah bin Abu Bakr
dari Amrah dari 'Aisyah radliallahu 'anha ia berkata, "Ketika Allah
menurunkan udzurku (Ayat yang membebaskan 'Aisyah dari kasus fitnah yang
dituduhkan padanya), Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpidato di atas
mimbar dan menyampaikan hal itu seraya membacakan ayat Al-Qur'an. Ketika
turun dari mimbar, beliau langsung memerintahkan untuk menghukum dua orang
laki-laki dan seorang wanita (pelaku fitnah), maka mereka pun dicambuk
sebagai had." Telah menceritakan kepada kami An Nufaili berkata, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Muhammad bin Ishaq seperti
hadits ini, hanya saja ia tidak menyebutkan nama 'Aisyah. Ia menyebutkan,
"Beliau kemudian memerintahkan untuk menghukum dua orang lelaki -Hassan
bin Tsabit dan Misthah bin utsatsah- dan seorang wanita karena termasuk
orang-orang yang menyebarkan fitnah (atas diri 'Aisyah) tersebut." An
Nufaili berkata, "Mereka mengatakan bahwa wanita itu adalah Hamnah binti
Jahsy."
|
15
|
Hukuman potong tangan bagi pencuri (Al-Bukhari 6285 &
Al-Bukhari 6291)
حَدَّثَنَا عُمَرُ
بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ سَمِعْتُ
أَبَا صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَعَنَ اللَّهُ السَّارِقَ يَسْرِقُ الْبَيْضَةَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ وَيَسْرِقُ
الْحَبْلَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ قَالَ الْأَعْمَشُ كَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ بَيْضُ
الْحَدِيدِ وَالْحَبْلُ كَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْهَا مَا يَسْوَى دَرَاهِمَ
(BUKHARI - 6285) :
Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats telah menceritakan
kepadaku ayahku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy mengatakan; aku
mendengar Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Allah melaknat si pencuri telur sehingga tangannya dipotong,
dan Allah melaknat si pencuri tali hingga dipotong tangannya." Al A'masy
mengatakan, para sahabat berpendapat bahwa yang dimaksud telur disini adalah
besi dan yang dimaksud tali adalah jika senilai beberapa dirham.
حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
عَنْ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
تُقْطَعُ الْيَدُ فِي رُبُعِ دِينَارٍ فَصَاعِدًا تَابَعَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ
خَالِدٍ وَابْنُ أَخِي الزُّهْرِيِّ وَمَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ
(BUKHARI - 6291) :
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari 'Amrah dari 'Aisyah
mengatakan; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Tangan pencuri
dipotong jika senilai seperempat dinar keatas." Hadits ini diperkuat
oleh Abdurrahman bin Khalid dan Ibnu Akhi Az Zuhri dan Ma'mar dari Az Zuhri.
|
16
|
Hibah barang ke pencuri dan laknat bagi pencuri (Ahmad
14771 & Al-Bukhari 6285)
حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ يَعْنِي ابْنَ قَرْمٍ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ حُمَيْدِ ابْنِ أُخْتِ صَفْوَانَ بْنِ أُمَيَّةَ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ
أُمَيَّةَ قَالَ كُنْتُ نَائِمًا فِي الْمَسْجِدِ عَلَى خَمِيصَةٍ لِي فَسُرِقَتْ
فَأَخَذْنَا السَّارِقَ فَرَفَعْنَاهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَمَرَ بِقَطْعِهِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفِي خَمِيصَةٍ ثَمَنُ
ثَلَاثِينَ دِرْهَمًا أَنَا أَهَبُهَا لَهُ أَوْ أَبِيعُهَا لَهُ قَالَ فَهَلَّا
كَانَ قَبْلَ أَنْ تَأْتِيَنِي بِهِ
(AHMAD - 14771) : Telah
menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman yaitu Ibnu Qorm, dari Simak dari Humaid anak saudara perempuan
Shafwan bin Umayyah, dari Shafwan bin Umayyah berkata; saya tidur di masjid
dengan memakai mantel lalu dicuri, dan kami dapat menangkap pencurinya, lalu
kami bawa kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan beliau menyuruh agar
memotongnya. Saya berkata; Wahai Rasulullah, apakah dalam mantel itu sampai
harga tiga puluh dirham?. Saya hendak memberikan kepadanya atau saya akan
menjual lalu saya berikan kepadanya. (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam)
bersabda: "Kenapa kamu tidak mengatakannya sebelum kamu membawanya
kepadaku?"
حَدَّثَنَا عُمَرُ
بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ سَمِعْتُ
أَبَا صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَعَنَ اللَّهُ السَّارِقَ يَسْرِقُ الْبَيْضَةَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ وَيَسْرِقُ
الْحَبْلَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ قَالَ الْأَعْمَشُ كَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ بَيْضُ
الْحَدِيدِ وَالْحَبْلُ كَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْهَا مَا يَسْوَى دَرَاهِمَ
(BUKHARI - 6285) :
Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats telah menceritakan
kepadaku ayahku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy mengatakan; aku
mendengar Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Allah melaknat si pencuri telur sehingga tangannya dipotong,
dan Allah melaknat si pencuri tali hingga dipotong tangannya." Al A'masy
mengatakan, para sahabat berpendapat bahwa yang dimaksud telur disini adalah
besi dan yang dimaksud tali adalah jika senilai beberapa dirham.
|
17
|
Pengakuan pencuri (Al-Nasai 4794 & Malik 1318)
أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ إِسْحَقَ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَبِي الْمُنْذِرِ مَوْلَى أَبِي ذَرٍّ
عَنْ أَبِي أُمَيَّةَ الْمَخْزُومِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أُتِيَ بِلِصٍّ اعْتَرَفَ اعْتِرَافًا وَلَمْ يُوجَدْ مَعَهُ مَتَاعٌ فَقَالَ
لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا إِخَالُكَ سَرَقْتَ
قَالَ بَلَى قَالَ اذْهَبُوا بِهِ فَاقْطَعُوهُ ثُمَّ جِيئُوا بِهِ فَقَطَعُوهُ ثُمَّ
جَاءُوا بِهِ فَقَالَ لَهُ قُلْ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فَقَالَ
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ قَالَ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ
(NASAI - 4794) : Telah
mengabarkan kepada kami Suwaid bin Nashr telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Al Mubarak dari Hammad bin Salamah dari Ishaq bin Abdullah bin
Abu Thalhah dari Abu Al Mundzir, budak Abu Dzar yang sudah dimerdekakan, dari
Abu Umayyah Al Makhzumi bahwa dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam seorang pencuri yang memberikan sebuah pengakuan, padahal
tidak didapatkan barang bersamanya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadanya: "Saya kira engkau tidak mencuri."
Kemudian orang tersebut mengatakan; "Benar (saya mencuri). Beliau bersabda:
"Bawalah orang ini dan potonglah tangannya." Kemudian mereka
memotongnya lalu dihadapkan kembali kepada beliau. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Katakanlah, saya
meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya." Maka orang tersebut
mengatakan; "Saya meminta ampun kepada Allah dan bertaubat
kepadaNya." Beliau bersabda: "Ya Allah, terimalah taubatnya."
حَدَّثَنَا عَلِيُّ
بْنُ أَبِي هَاشِمٍ سَمِعَ هُشَيْمًا أَخْبَرَنَا حُصَيْنٌ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ
قَالَ مَرَرْتُ بِالرَّبَذَةِ فَإِذَا أَنَا بِأَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
فَقُلْتُ لَهُ مَا أَنْزَلَكَ مَنْزِلكَ هَذَا قَالَ كُنْتُ بِالشَّأْمِ فَاخْتَلَفْتُ
أَنَا وَمُعَاوِيَةُ فِي { الَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ
وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ } قَالَ مُعَاوِيَةُ
نَزَلَتْ فِي أَهْلِ الْكِتَابِ فَقُلْتُ نَزَلَتْ فِينَا وَفِيهِمْ فَكَانَ بَيْنِي
وَبَيْنَهُ فِي ذَاكَ وَكَتَبَ إِلَى عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَشْكُونِي
فَكَتَبَ إِلَيَّ عُثْمَانُ أَنْ اقْدَمْ الْمَدِينَةَ فَقَدِمْتُهَا فَكَثُرَ عَلَيَّ
النَّاسُ حَتَّى كَأَنَّهُمْ لَمْ يَرَوْنِي قَبْلَ ذَلِكَ فَذَكَرْتُ ذَاكَ لِعُثْمَانَ
فَقَالَ لِي إِنْ شِئْتَ تَنَحَّيْتَ فَكُنْتَ قَرِيبًا فَذَاكَ الَّذِي أَنْزَلَنِي
هَذَا الْمَنْزِلَ وَلَوْ أَمَّرُوا عَلَيَّ حَبَشِيًّا لَسَمِعْتُ وَأَطَعْتُ
(BUKHARI - 1318) :
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abu Hasyim dia mendengar Husyaim yang
telah mengabarkan kepada kami Hushain dari Zaid bin Wahab berkata; "Saat
aku melewati Zabdah, aku bertemu dengan Abu Dzar radliallahu 'anhu, lalu aku
bertanya kepadanya; "Apa yang menyebabkanmu sampai menetap di tempat
ini?". Dia menjawab: "Sebelumnya aku tinggal di Syam, namun aku
berselisih dengan Mu'awiyah tentang ayat; "walladziina yaknizuunadz
dzahaba wal fidhdhata walaa yunfiquunahaa fii sabiilillah". Muawiyah
berkata, ayat ini turun pada Ahli kitab, sedangkan aku berkata, ayat ini
turun kepada kita dan mereka. Hal inilah yang menjadikan aku berselisih
dengannya. Lalu dia mengirim surat kepada 'Utsman radliallahu 'anhu
mengeluhkanku. Akhirnya 'Utsman radliallahu 'anhu mengirim surat kepadaku
agar aku datang ke Madinah. Lalu aku mendatanginya, kemudian orang-orang
mengerumuniku seakan-akan mereka belum pernah melihatku sebelumnya, lalu aku
mengabarkan hal itu kepada Utsman. Lalu ia mengatakan kepadaku: "Jika engkau
mau, engkau boleh meninggalkannya, dan engkau akan menjadi lebih dekat
(denganku) ". Kejadian itulah yang menjadikan aku tinggal disini.
Seandainya seorang budak Habsyi memerintahku, sungguh aku akan mendengar dan
mentaatinya".
|
18
|
Larangan merampas (Al-Bukhari 2295 & Al-Bukhari 3604)
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ
حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنَا عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ
بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي
وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا
يَسْرِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً يَرْفَعُ النَّاسُ
إِلَيْهِ فِيهَا أَبْصَارَهُمْ حِينَ يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَعَنْ سَعِيدٍ
وَأَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِثْلَهُ إِلَّا النُّهْبَةَ
(BUKHARI - 2295) :
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair berkata, telah menceritakan
kepadaku Al Laits telah menceritakan kepada kami 'Uqail dari Ibnu Syihab dari
Abu Bakar bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang pezina tidak sempurna
imannya ketika sedang berzina, dan seorang peminum khamar tidak sempurna
imannya ketika sedang minum-minum dan seorang pencuri idak sempurna imannya
ketika sedang mencuri dan seorang yang merampas hak orang agar pandangan
manusia tertuju kepadanya tidak sempurna imannya ketika dia
merampasnya". Dan dari Sa'id dan Abu Salamah dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini
juga kecuali tentang An-Nublah (merampas hak orang).
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ
عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ الصُّنَابِحِيِّ عَنْ
عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ إِنِّي مِنْ النُّقَبَاءِ
الَّذِينَ بَايَعُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ
بَايَعْنَاهُ عَلَى أَنْ لَا نُشْرِكَ بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا نَسْرِقَ وَلَا نَزْنِيَ
وَلَا نَقْتُلَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ وَلَا نَنْتَهِبَ وَلَا نَعْصِيَ
بِالْجَنَّةِ إِنْ فَعَلْنَا ذَلِكَ فَإِنْ غَشِينَا مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا كَانَ قَضَاءُ
ذَلِكَ إِلَى اللَّهِ
(BUKHARI - 3604) :
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari ash Shunabihi dari
'Ubadah bin ash Shamit radliallahu 'anhu, dia berkata; Aku termasuk orang
yang berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. dan katanya;
"Kami berbai'at kepada beliau untuk tidak menyekutukan Allah dengan
suatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh jiwa yang
diharamkan Allah, tidak merampok dan tidak berbuat maksiat yang balasannya
adalah surga bila kami memenuhi semuanya. Namun bila kami melanggar maka
keputusannya ada pada Allah".
|
19
|
Hukuman bagi pemabuk (Muslim 3220 & Al-Nasa’I 5567)
و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ
وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ وَهُوَ
ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ ابْنِ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الدَّانَاجِ ح و
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ أَخْبَرَنَا
يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الْمُخْتَارِ حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ فَيْرُوزَ مَوْلَى ابْنِ عَامِرٍ الدَّانَاجِ حَدَّثَنَا حُضَيْنُ
بْنُ الْمُنْذِرِ أَبُو سَاسَانَ قَالَ شَهِدْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ وَأُتِيَ
بِالْوَلِيدِ قَدْ صَلَّى الصُّبْحَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ قَالَ أَزِيدُكُمْ فَشَهِدَ
عَلَيْهِ رَجُلَانِ أَحَدُهُمَا حُمْرَانُ أَنَّهُ شَرِبَ الْخَمْرَ وَشَهِدَ آخَرُ
أَنَّهُ رَآهُ يَتَقَيَّأُ فَقَالَ عُثْمَانُ إِنَّهُ لَمْ يَتَقَيَّأْ حَتَّى شَرِبَهَا
فَقَالَ يَا عَلِيُّ قُمْ فَاجْلِدْهُ فَقَالَ عَلِيٌّ قُمْ يَا حَسَنُ فَاجْلِدْهُ
فَقَالَ الْحَسَنُ وَلِّ حَارَّهَا مَنْ تَوَلَّى قَارَّهَا فَكَأَنَّهُ وَجَدَ عَلَيْهِ
فَقَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ جَعْفَرٍ قُمْ فَاجْلِدْهُ فَجَلَدَهُ وَعَلِيٌّ
يَعُدُّ حَتَّى بَلَغَ أَرْبَعِينَ فَقَالَ أَمْسِكْ ثُمَّ قَالَ جَلَدَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعِينَ وَجَلَدَ أَبُو بَكْرٍ أَرْبَعِينَ
وَعُمَرُ ثَمَانِينَ وَكُلٌّ سُنَّةٌ وَهَذَا أَحَبُّ إِلَيَّ زَادَ عَلِيُّ بْنُ
حُجْرٍ فِي رِوَايَتِهِ قَالَ إِسْمَعِيلُ وَقَدْ سَمِعْتُ حَدِيثَ الدَّانَاجِ مِنْهُ
فَلَمْ أَحْفَظْهُ
(MUSLIM - 3220) : Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Ali bin Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu
Ibnu Ulayyah- dari Ibnu Abu 'Arubah dari Abdullah Ad Danaj. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali
sedangkan lafadznya dari dia, telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hammad
telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Mukhtar telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Fairuz bekas budak Ibnu 'Amir Ad Dannaj, telah
menceritakan kepada kami Hudlain bin Mundzir Abu Sasan dia berkata, "Aku
pernah melihat Al Walid dihadapkan kepada 'Utsman bin Affan, setelah
melaksanakan shalat subuh dua rakaat, Utsman lalu berkata, "Apakah aku
boleh menambahkan untuk kalian? Ada dua orang laki-laki yang menjadi saksi
atas perbuatannya, salah seorang di antaranya adalah Humran, dia menyaksikan
sendiri bagaimana dia meminum khamer, sedangkan yang lainnya bersaksi bahwa
dia pernah melihat Al Walid sedang muntah-muntah (setelah meminum
khamer)." Lalu Utsman berkata, "Dia tidak akan muntah kecuali ia
minum khamer." Setelah itu, Utsman berkata kepada Ali, "Wahai Ali,
bangun dan deralah Al Walid." Ali pun berkata kepada Hasan, "Wahai
Hasan, bangun dan deralah Al Walid." Kemudian Hasan pun berkata,
"Sebaiknya kita serahkan saja pelaksanaan hukuman dera ini kepada
khalifah Utsman dan para aparatnya." Akhirnya dia berkata kepada
Abdullah bin Ja'far, "Wahai Abdullah, bangun dan laksanakanlah hukuman
dera kepada Al Walid." Setelah itu Abdullah bin Ja'far menderanya
sedangkan Ali yang menghitungnya, ketika deraan telah sampai pada hitungan ke
empat puluh, Ali berseru, "Berhentilah." Lalu dia berkata,
"Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendera peminum
khamer sebanyak empat puluh kali, Abu Bakar juga pernah melakukan hal yang
sama, sementara Umar bin Khattab pernah melaksanakan hukuman dera sebanyak
delapan puluh kali. Sebenarnya semua itu adalah sunnah (pernah dilakukan),
dan itulah yang lebih aku sukai." Ali bin Hujr menambahkan dalam
riwayatnya, " Isma'il berkata, "Sungguh aku pernah mendengar hadits
Ad Dannaj darinya, namun aku tidak begitu menghafalnya."
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا جَرِيرٌ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ أَبِي نُعْمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ وَنَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ فَاجْلِدُوهُ ثُمَّ إِنْ شَرِبَ فَاجْلِدُوهُ ثُمَّ إِنْ شَرِبَ
فَاجْلِدُوهُ ثُمَّ إِنْ شَرِبَ فَاقْتُلُوهُ
(NASAI - 5567) : Telah
mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim ia berkata; telah memberitakan
kepada kami Jarir dari Mughirah dari 'Abdurrahman bin Abu Nu'm dari Ibnu Umar
dan sekelompok sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
minum khamer maka cambuklah dia, jika minum lagi maka cambuklah dia, jika
minum lagi maka cambuklah dia, dan jika minum lagi maka bunuhlah dia."
|
20
|
Hukuman bagi pelaku riddah (Al-Bukhari 1364 &
Al-Bukhari 6413)
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا
شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ ح وَقَالَ اللَّيْثُ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ
خَالِدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ
بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ أَبُو
بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَاللَّهِ لَوْ مَنَعُونِي عَنَاقًا كَانُوا يُؤَدُّونَهَا
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَاتَلْتُهُمْ عَلَى
مَنْعِهَا قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَمَا هُوَ إِلَّا أَنْ رَأَيْتُ أَنَّ
اللَّهَ شَرَحَ صَدْرَ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِالْقِتَالِ فَعَرَفْتُ
أَنَّهُ الْحَقُّ
(BUKHARI - 1364) :
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhriy. Dan telah diceritakan pula bahwa Al Laits berkata,
telah menceritakan kepada saya 'Abdurrahman bin Khalid dari Ibnu Syihab dari
'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud bahwa Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Abu Bakar Ash-Shidiq radliallahu 'anhu berkata,:
"Demi Allah, bila mereka tidak mau menyerahkan zakat berupa 'inaqa
sedangkan dahulu mereka menyerahkannya kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, pasti aku akan perangi mereka disebabkan
keengganan mengeluarkan zakat tersebut". Berkata, 'Umar bin Al Khaththab
radliallahu 'anhu: "Ketegasan dia ini tidak lain kecuali aku melihat
bahwa Allah telah membukakan hati Abu Bakar radliallahu 'anhu untuk melakukan
perang dan aku menyadari bahwa dia memang benar".
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا
اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا تُوُفِّيَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ وَكَفَرَ مَنْ كَفَرَ
مِنْ الْعَرَبِ قَالَ عُمَرُ يَا أَبَا بَكْرٍ كَيْفَ تُقَاتِلُ النَّاسَ وَقَدْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ
النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلَّا بِحَقِّهِ وَحِسَابُهُ عَلَى
اللَّهِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ وَاللَّهِ لَأُقَاتِلَنَّ مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الصَّلَاةِ
وَالزَّكَاةِ فَإِنَّ الزَّكَاةَ حَقُّ الْمَالِ وَاللَّهِ لَوْ مَنَعُونِي عَنَاقًا
كَانُوا يُؤَدُّونَهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَقَاتَلْتُهُمْ عَلَى مَنْعِهَا قَالَ عُمَرُ فَوَاللَّهِ مَا هُوَ إِلَّا أَنْ
رَأَيْتُ أَنْ قَدْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَ أَبِي بَكْرٍ لِلْقِتَالِ فَعَرَفْتُ أَنَّهُ
الْحَقُّ
(BUKHARI - 6413) :
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada
kami Al Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku
Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah, bahwasanya Abu Hurairah mengatakan;
Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat dan Abu Bakar diangkat
menjadi khalifah, beberapa orang arab menjadi kafir, lalu Umar bertanya; 'Hai
Abu bakar, bagaimana engkau memerangi manusia padahal Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda; "Saya diperintahkan memerangi manusia hingga mereka
mengucapkan laa-ilaaha-illallah, siapa yang telah mengucapkan
laa-ilaaha-illallah, berarti ia telah menjaga kehormatan darahnya dan jiwanya
kecuali karena alasan yang dibenarkan dan hisabnya kepada Allah." Abu
Bakar menjawab; 'Demi Allah, saya akan terus memerangi siapa saja yang
memisahkan antara shalat dan zakat, sebab zakat adalah hak harta, Demi Allah,
kalaulah mereka menghalangiku dari anak kambing yang pernah mereka bayarkan
kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, niscaya aku perangi mereka
karena tidak membayarnya.' Umar kemudian berkata; 'Demi Allah, tiada lain
kuanggap memang Allah telah melapangkan Abu Bakar untuk memerangi dan aku
sadar bahwa yang dilakukannya adalah benar.'
|
21
|
Riddah dengan menghina Rasul (Abu Daud 3795 & Abu Daud
3796)
حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ مُوسَى الْخُتَّلِيُّ
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ الْمَدَنِيُّ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ عُثْمَانَ
الشَّحَّامِ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ أَعْمَى كَانَتْ
لَهُ أُمُّ وَلَدٍ تَشْتُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَقَعُ
فِيهِ فَيَنْهَاهَا فَلَا تَنْتَهِي وَيَزْجُرُهَا فَلَا تَنْزَجِرُ قَالَ فَلَمَّا
كَانَتْ ذَاتَ لَيْلَةٍ جَعَلَتْ تَقَعُ فِي النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَتَشْتُمُهُ فَأَخَذَ الْمِغْوَلَ فَوَضَعَهُ فِي بَطْنِهَا وَاتَّكَأَ
عَلَيْهَا فَقَتَلَهَا فَوَقَعَ بَيْنَ رِجْلَيْهَا طِفْلٌ فَلَطَّخَتْ مَا هُنَاكَ
بِالدَّمِ فَلَمَّا أَصْبَحَ ذُكِرَ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَجَمَعَ النَّاسَ فَقَالَ أَنْشُدُ اللَّهَ رَجُلًا فَعَلَ مَا فَعَلَ
لِي عَلَيْهِ حَقٌّ إِلَّا قَامَ فَقَامَ الْأَعْمَى يَتَخَطَّى النَّاسَ وَهُوَ
يَتَزَلْزَلُ حَتَّى قَعَدَ بَيْنَ يَدَيْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا صَاحِبُهَا كَانَتْ تَشْتُمُكَ وَتَقَعُ فِيكَ
فَأَنْهَاهَا فَلَا تَنْتَهِي وَأَزْجُرُهَا فَلَا تَنْزَجِرُ وَلِي مِنْهَا ابْنَانِ
مِثْلُ اللُّؤْلُؤَتَيْنِ وَكَانَتْ بِي رَفِيقَةً فَلَمَّا كَانَ الْبَارِحَةَ جَعَلَتْ
تَشْتُمُكَ وَتَقَعُ فِيكَ فَأَخَذْتُ الْمِغْوَلَ فَوَضَعْتُهُ فِي بَطْنِهَا وَاتَّكَأْتُ
عَلَيْهَا حَتَّى قَتَلْتُهَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَلَا اشْهَدُوا أَنَّ دَمَهَا هَدَرٌ
(ABUDAUD - 3795) :
Telah menceritakan kepada kami Abbad bin Musa Al Khuttali berkata, telah
mengabarkan kepada kami Isma'il bin Ja'far Al madani dari Isra'il dari Utsman
Asy Syahham dari Ikrimah ia berkata, Ibnu Abbas pernah bercerita kepada kami;
"Seorang laki-laki buta mempunyai Ummul Walad (budak wanita yang
dijadikan isteri) yang menghina Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan ia
benar-benar telah melakukannya (penghinaan). Laki-laki itu melarang dan
mengancamnya namun ia tidak berhenti dan ia terus melarangnya namun wanita
itu tidak menggubris. Ibnu Abbas melanjutkan ceritanya, "Pada suatu
malam wanita itu kembali mencela Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka
laki-laki itu mengambil sebuah pisau tajam dan meletakkan di atas perut
wanita itu seraya menusuknya. Laki-laki itu membunuhnya, sementara antara
kedua kaki wanita tersebut lahir seorang banyi mungil hingga ia pun
berlumuran darah. Ketika hari telah pagi, kejadian tersebut disampaikan
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lantas mengumpulkan
orang-orang dan bersabda: "Aku bersumpah kepada Allah atas seorang
laki-laki, ia telah melakukan suatu perbuatan karena aku, ia dalam
kebenaran." Kemudian laki-laki buta itu melangkah di antara manusia
hingga ia duduk di hadapan nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia lalu
berkata, "Wahai Rasulullah, aku adalah suaminya. Namun ia mencela dan
menghinamu, aku telah melarang dan mengancamnya, namun ia tidak berhenti atau
menggubrisnya. Darinya aku telah dikaruniakan dua orang anak yang cakep
layaknya bintang yang bersinar, wanita itu sangat sayang kepadaku. Namun,
tadi malam ia mencela dan menghinamu, lantas aku mengambil pisau tajam, pisau
itu aku letakkan di atas perutnya dan aku tusukkan hingga ia mati." Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Ketahuilah, bahwa darah
wanita itu adalah sia-sia (halal)."
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ
وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْجَرَّاحِ عَنْ جَرِيرٍ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ الشَّعْبِيِّ
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ يَهُودِيَّةً كَانَتْ تَشْتُمُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَقَعُ فِيهِ فَخَنَقَهَا رَجُلٌ حَتَّى مَاتَتْ
فَأَبْطَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَمَهَا
(ABUDAUD - 3796) :
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan Abdullah Ibnul jarrah
dari Jarir dari Mughirah dari Asy Sya'bi dari Ali radliallahu 'anhu ia
berkata, "Seorang wanita yahudi mencela Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu seorang laki-laki mencekik lehernya hingga mati. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lalu menjadikan darahnya sia-sia."
|
22
|
Dipaksa murtad dan hukuman bagi budak yang murtad (Al-Bukhari
1949 & Abu Daud 3794)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا
ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ
عَنْ خَبَّابٍ قَالَ كُنْتُ قَيْنًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ لِي عَلَى الْعَاصِ
بْنِ وَائِلٍ دَيْنٌ فَأَتَيْتُهُ أَتَقَاضَاهُ قَالَ لَا أُعْطِيكَ حَتَّى تَكْفُرَ
بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ لَا أَكْفُرُ حَتَّى يُمِيتَكَ
اللَّهُ ثُمَّ تُبْعَثَ قَالَ دَعْنِي حَتَّى أَمُوتَ وَأُبْعَثَ فَسَأُوتَى مَالًا
وَوَلَدًا فَأَقْضِيكَ فَنَزَلَتْ { أَفَرَأَيْتَ الَّذِي كَفَرَ بِآيَاتِنَا
وَقَالَ لَأُوتَيَنَّ مَالًا وَوَلَدًا أَطَّلَعَ الْغَيْبَ أَمْ اتَّخَذَ عِنْدَ
الرَّحْمَنِ عَهْدًا }
(BUKHARI - 1949) :
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu 'Adiy dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Adh-Dhuha dari
Masruq dari Khabbab berkata: "Pada masa Jahiliyyah aku adalah seorang
tukang besi dan emas dan Al 'Ash bin Wa'il pernah punya hutang kepadaku lalu
aku datang menemuinya untuk menagihnya. Dia berkata: "Aku tidak akan
bayar kecuali kamu mau mengingkari (kufur) Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam ". Aku katakan: "Aku tidak akan kufur sampai kamu
dimatikan oleh Allah Ta'ala lalu kamu dibangkitkan. Dia berkata:
"Biarkanlah aku sampai aku mati lalu dibangkitkan dan aku diberikan
harta dan anak lalu aku bayar hutangku kepadamu". Maka turunlah QS
Maryam ayat 49 yang artinya: (" Maka apakah kamu telah melihat orang
yang kafir kepada ayat-ayat kami dan ia mengatakan: "Pasti Aku akan
diberi harta dan anak". Adakah ia melihat yang ghaib atau ia telah
membuat perjanjian di sisi Tuhan yang Maha Pemurah?").
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا
حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الشَّعْبِيِّ
عَنْ جَرِيرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
إِذَا أَبَقَ الْعَبْدُ إِلَى الشِّرْكِ فَقَدْ حَلَّ دَمُهُ
(ABUDAUD - 3794) :
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata, telah menceritakan
kepada kami Humaid bin 'Abdurrahman dari Bapaknya dari Abu Ishaq dari Asy
Sya'bi dari Jarir ia berkata, "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika seorang hamba sahaya melarikan diri ke negeri
kafir, maka darahnya telah halal."
|
23
|
Hukuman bagi pelaku bughat (Al-Bukhari 6370 & Mulism
3436)
حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا
أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي
رَسُولُ اللَّهِ إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ النَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالثَّيِّبُ الزَّانِي
وَالْمَارِقُ مِنْ الدِّينِ التَّارِكُ لِلْجَمَاعَةِ
(BUKHARI - 6370) :
Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh, telah menceritakan kepada kami
bapakku, telah menceritakan kepada kami Al A'masy, dari 'Abdullah bin Murrah
dari Masruq dari Abdullah mengatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "darah seorang muslim yang telah bersyahadat
laa-ilaaha-illallah dan mengakui bahwa aku utusan Allah terlarang ditumpahkan
selain karena alasan diantara tiga; membunuh, berzina dan dia telah menikah,
dan meninggalkan agama, meninggalkan jamaah muslimin."
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا
جَرِيرٌ يَعْنِي ابْنَ حَازِمٍ حَدَّثَنَا غَيْلَانُ بْنُ جَرِيرٍ عَنْ أَبِي قَيْسِ
بْنِ رِيَاحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ قَالَ مَنْ خَرَجَ مِنْ الطَّاعَةِ وَفَارَقَ الْجَمَاعَةَ فَمَاتَ مَاتَ
مِيتَةً جَاهِلِيَّةً وَمَنْ قَاتَلَ تَحْتَ رَايَةٍ عِمِّيَّةٍ يَغْضَبُ لِعَصَبَةٍ
أَوْ يَدْعُو إِلَى عَصَبَةٍ أَوْ يَنْصُرُ عَصَبَةً فَقُتِلَ فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
وَمَنْ خَرَجَ عَلَى أُمَّتِي يَضْرِبُ بَرَّهَا وَفَاجِرَهَا وَلَا يَتَحَاشَى مِنْ
مُؤْمِنِهَا وَلَا يَفِي لِذِي عَهْدٍ عَهْدَهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ
و حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ
بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ زِيَادِ بْنِ
رِيَاحٍ الْقَيْسِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَحْوِ حَدِيثِ جَرِيرٍ وَقَالَ لَا يَتَحَاشَ مِنْ
مُؤْمِنِهَا
(MUSLIM - 3436) : Telah
menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Jarir -yaitu Ibnu Hazim- telah menceritakan kepada kami Ghailan bin Jarir
dari Abu Qais bin Riyah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa keluar dari ketaatan dan
tidak mau bergabung dengan Jama'ah kemudian ia mati, maka matinya seperti
mati jahiliyah. Dan barangsiapa mati di bawah bendera kefanatikan, dia marah
karena fanatik kesukuan atau karena ingin menolong kebangsaan kemudian dia
mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Dan barangsiapa keluar dari
ummatku, kemudian menyerang orang-orang yang baik maupun yang fajir tanpa
memperdulikan orang mukmin, dan tidak pernah mengindahkan janji yang telah di
buatnya, maka dia tidak termasuk dari golonganku dan saya tidak termasuk dari
golongannya." Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Umar Al
Qawariri telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan
kepada kami Ayyub dari Ghailan bin Jarir dari Ziyad bin Riyah Al Qaisi dari
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda seperti hadits Jarir, dia berkata, "Dan tidak memperdulikan
orang mukminnya."
|
24
|
Hukuman bagi pelaku Hirabah (Al-Bukhari 226 &
Al-Nasa’I 3968)
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ
بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
قَدِمَ أُنَاسٌ مِنْ عُكْلٍ أَوْ عُرَيْنَةَ
فَاجْتَوَوْا الْمَدِينَةَ فَأَمَرَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِلِقَاحٍ وَأَنْ يَشْرَبُوا مِنْ أَبْوَالِهَا وَأَلْبَانِهَا فَانْطَلَقُوا فَلَمَّا
صَحُّوا قَتَلُوا رَاعِيَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتَاقُوا النَّعَمَ فَجَاءَ الْخَبَرُ فِي
أَوَّلِ النَّهَارِ فَبَعَثَ فِي آثَارِهِمْ فَلَمَّا ارْتَفَعَ النَّهَارُ جِيءَ
بِهِمْ فَأَمَرَ فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسُمِرَتْ أَعْيُنُهُمْ وَأُلْقُوا
فِي الْحَرَّةِ يَسْتَسْقُونَ فَلَا يُسْقَوْنَ قَالَ أَبُو قِلَابَةَ فَهَؤُلَاءِ
سَرَقُوا وَقَتَلُوا وَكَفَرُوا بَعْدَ إِيمَانِهِمْ وَحَارَبُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ
(BUKHARI - 226) : Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik berkata,
"Beberapa orang dari 'Ukl atau 'Urainah datang ke Madinah, namun mereka
tidak tahan dengan iklim Madinah hingga mereka pun sakit. Beliau lalu
memerintahkan mereka untuk mendatangi unta dan meminum air seni dan susunya.
Maka mereka pun berangkat menuju kandang unta (zakat), ketika telah sembuh,
mereka membunuh pengembala unta Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan membawa
unta-untanya. Kemudian berita itu pun sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjelang siang. Maka beliau mengutus rombongan untuk mengikuti
jejak mereka, ketika matahari telah tinggi, utusan beliau datang dengan
membawa mereka. Beliau lalu memerintahkan agar mereka dihukum, maka tangan
dan kaki mereka dipotong, mata mereka dicongkel, lalu mereka dibuang ke pada
pasir yang panas. Mereka minta minum namun tidak diberi." Abu Qilabah
mengatakan, "Mereka semua telah mencuri, membunuh, murtad setelah
keimanan dan memerangi Allah dan rasul-Nya." (BUKHARI - 226) : Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik berkata,
"Beberapa orang dari 'Ukl atau 'Urainah datang ke Madinah, namun mereka
tidak tahan dengan iklim Madinah hingga mereka pun sakit. Beliau lalu
memerintahkan mereka untuk mendatangi unta dan meminum air seni dan susunya.
Maka mereka pun berangkat menuju kandang unta (zakat), ketika telah sembuh,
mereka membunuh pengembala unta Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan membawa
unta-untanya. Kemudian berita itu pun sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjelang siang. Maka beliau mengutus rombongan untuk mengikuti
jejak mereka, ketika matahari telah tinggi, utusan beliau datang dengan
membawa mereka. Beliau lalu memerintahkan agar mereka dihukum, maka tangan
dan kaki mereka dipotong, mata mereka dicongkel, lalu mereka dibuang ke pada
pasir yang panas. Mereka minta minum namun tidak diberi." Abu Qilabah
mengatakan, "Mereka semua telah mencuri, membunuh, murtad setelah
keimanan dan memerangi Allah dan rasul-Nya."
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ
السَّرْحِ قَالَ أَنْبَأَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ وَأَخْبَرَنِي يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ
وَمُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ
قَالَ قَدِمَ نَاسٌ مِنْ الْعَرَبِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَسْلَمُوا ثُمَّ مَرِضُوا فَبَعَثَ بِهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى لِقَاحٍ لِيَشْرَبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا فَكَانُوا فِيهَا
ثُمَّ عَمَدُوا إِلَى الرَّاعِي غُلَامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَتَلُوهُ وَاسْتَاقُوا اللِّقَاحَ فَزَعَمُوا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ عَطِّشْ مَنْ عَطَّشَ آلَ مُحَمَّدٍ
اللَّيْلَةَ فَبَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طَلَبِهِمْ
فَأُخِذُوا فَقَطَّعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَلَ أَعْيُنَهُمْ وَبَعْضُهُمْ
يَزِيدُ عَلَى بَعْضٍ إِلَّا أَنَّ مُعَاوِيَةَ قَالَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ اسْتَاقُوا
إِلَى أَرْضِ الشِّرْكِ
(NASAI - 3968) : Telah
mengabarkan kepada kami Ahmad bin 'Amr bin As Sarh, ia berkata; telah memberitakan
kepada kami Ibnu Wahb, ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Yahya bin Ayyub
dan Mu'awiyah bin Shalih dari Yahya bin Sa'id dari Sa'id bin Al Musayyab, ia
berkata; telah datang beberapa orang Arab kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam lalu mereka masuk Islam, kemudian sakit. Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengutus mereka untuk mendatangi unta agar
meminum susunya, dan mereka berada padanya kemudian mereka mendatangi
penggembalanya, ia adalah pembantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
mereka membunuhnya dan menggiring unta. Mereka mengaku bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Ya Allah hauskanlah orang yang
menghauskan keluarga Muhammad pada malam ini, " Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengirimkan orang untuk mencari mereka, lalu
mereka ditangkap dan beliau memotong tangan dan kaki mereka, beliau mencukil
mata mereka, sebagian mereka menambah atas sebagian yang lain. Hanya saja
Mua'awiyah berkata dalam hadits ini mereka menggiring menuju negeri syirik.
|
25
|
Hukuman Ta’zir (Al-Bukhari 6342 & Abu Daud 3815)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ
حَدَّثَنَا اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ بُكَيْرِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جَابِرِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يُجْلَدُ فَوْقَ عَشْرِ جَلَدَاتٍ
إِلَّا فِي حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّهِ
(BUKHARI - 6342) :
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Al Laits telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abu Hubaib dari Bukair
bin Abdullah dari Sulaiman bin Yasar dari 'Abdurrahman bin Jabir bin Abdullah
dari Abu Burdah radliallahu 'anhu, mengatakan; Nabi Shallallahu'alaihi
wasallam bersabda: "Tak boleh menjilid melebihi sepuluh kali selain
dalam salah hukuman had (yang) Allah (tetapkan)."
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ
عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى
بْنِ حَبَّانَ أَنَّ عَبْدًا سَرَقَ وَدِيًّا مِنْ حَائِطِ رَجُلٍ فَغَرَسَهُ فِي
حَائِطِ سَيِّدِهِ فَخَرَجَ صَاحِبُ الْوَدِيِّ يَلْتَمِسُ وَدِيَّهُ فَوَجَدَهُ
فَاسْتَعْدَى عَلَى الْعَبْدِ مَرْوَانَ بْنَ الْحَكَمِ وَهُوَ أَمِيرُ الْمَدِينَةِ
يَوْمَئِذٍ فَسَجَنَ مَرْوَانُ الْعَبْدَ وَأَرَادَ قَطْعَ يَدِهِ فَانْطَلَقَ سَيِّدُ
الْعَبْدِ إِلَى رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ فَسَأَلَهُ عَنْ ذَلِكَ فَأَخْبَرَهُ أَنَّهُ
سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا قَطْعَ فِي
ثَمَرٍ وَلَا كَثَرٍ فَقَالَ الرَّجُلُ إِنَّ مَرْوَانَ أَخَذَ غُلَامِي وَهُوَ يُرِيدُ
قَطْعَ يَدِهِ وَأَنَا أُحِبُّ أَنْ تَمْشِيَ مَعِي إِلَيْهِ فَتُخْبِرَهُ بِالَّذِي
سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَشَى مَعَهُ
رَافِعُ بْنُ خَدِيجٍ حَتَّى أَتَى مَرْوَانَ بْنَ الْحَكَمِ فَقَالَ لَهُ رَافِعٌ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا قَطْعَ
فِي ثَمَرٍ وَلَا كَثَرٍ فَأَمَرَ مَرْوَانُ بِالْعَبْدِ فَأُرْسِلَ قَالَ أَبُو دَاوُد
الْكَثَرُ الْجُمَّارُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا
يَحْيَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ فَجَلَدَهُ
مَرْوَانُ جَلَدَاتٍ وَخَلَّى سَبِيلَهُ
(ABUDAUD - 3815) :
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik bin Anas dari
Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Yahya bin Habban berkata, "Seorang
budak mencuri pohon kurma kecil dari kebun seseorang, lalu ia menanamnya di
kebun milik tuannya. Pemilik pohon itu lalu keluar mencari pohonnya yang
telah hilang. Kemudian ia mendapatkannya tengah berada (bersama budak
tersebut). Lantas ia membawa budak itu kepada Marwan Ibnul Hakam, gubernur
Madinah saat itu. Marwan kemudian memenjarakan budak itu dan ingin memotong tangannya.
Maka, majikan budak tersebut berangkat menemui Rafi' bin Khadij. Ia bertanya
kepadanya tentang hukum dari kasus tersebut. Rafi' kemudian mengabarkan
kepadanya, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak ada hukuman potong tangan karena sebiji kurma atau
mayang kurma." Laki-laki (majikan budak) itu berkata, "Marwan telah
menahan budak milikku, dan ia ingin memotong tangannya. Maka aku berharap
engkau bersedia bersamaku menemui Marwan hingga engkau dapat mengabarkan apa
yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Rafi'
bin Khadij kemudian berangkat menemui Marwan bersama majikan budak tersebut,
ketika telah tiba Rafi' berkata kepada Marwan, "Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada hukuman potong tangan
karena sebiji kurma atau mayang kurma." Setelah mendengar Rafi', Marwan
kemudian membebaskan budak tersebut." Abu Dawud berkata, "Yang
dimaksud dengan Al Katsar (mayang kurma) adalah bagian pada pohon kurma yang
dapat dimakan." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid
berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad berkata, telah menceritakan
kepada kami Yahya dari Muhammad bin Yahya bin Habban dengan hadits yang sama.
Ia berkata, "Marwan kemudian mencambuknya dengan beberapa kali cambukan,
setelah itu melepasnya."
|
26
|
Orang yang diserang bebas dari hukuman (Al-Bukhari 6384
& Al-Bukhari 6380)
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا
قَتَادَةُ قَالَ سَمِعْتُ زُرَارَةَ بْنَ أَوْفَى عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ
رَجُلًا عَضَّ يَدَ رَجُلٍ فَنَزَعَ يَدَهُ مِنْ فَمِهِ فَوَقَعَتْ ثَنِيَّتَاهُ
فَاخْتَصَمُوا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَعَضُّ
أَحَدُكُمْ أَخَاهُ كَمَا يَعَضُّ الْفَحْلُ لَا دِيَةَ لَكَ
(BUKHARI - 6384) :
Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah
telah menceritakan kepada kami Qatadah mengatakan, aku mendengar Zurarah bin
Awfa dari 'Imran bin Hushain, berkata; seorang laki-laki menggigit tangan
seseorang, yang digigit lantas menarik tangannya dari mulutnya sehingga dua
gigi serinya tanggal, lantas mereka mengadukan sengketa ini kepada Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, dan Nabi bersabda: "Salah seorang diantara
kalian menggigit saudaranya sebagaimana kambing jantan menggigit, dan tidak
ada diyat."
وَبِإِسْنَادِهِ
لَوْ اطَّلَعَ فِي بَيْتِكَ أَحَدٌ وَلَمْ تَأْذَنْ لَهُ خَذَفْتَهُ بِحَصَاةٍ فَفَقَأْتَ
عَيْنَهُ مَا كَانَ عَلَيْكَ مِنْ جُنَاحٍ
(BUKHARI - 6380) :
(Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya -dari Abu
Hurairah-) "Jika seseorang mengintip rumahmu padahal kamu tidak
mengijinkannya, lalu kamu melemparnya dengan batu sehingga membutakan
matanya, kamu tidak mendapat dosa karenanya."
|
27
|
Larangan meminta pembebasan hukuman had (Al-Bukhari 3216
& Ahmad 5129)
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ
بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ قُرَيْشًا أَهَمَّهُمْ شَأْنُ الْمَرْأَةِ الْمَخْزُومِيَّةِ
الَّتِي سَرَقَتْ فَقَالُوا وَمَنْ يُكَلِّمُ فِيهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا وَمَنْ يَجْتَرِئُ عَلَيْهِ إِلَّا أُسَامَةُ بْنُ
زَيْدٍ حِبُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَلَّمَهُ أُسَامَةُ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَشْفَعُ فِي حَدٍّ
مِنْ حُدُودِ اللَّهِ ثُمَّ قَامَ فَاخْتَطَبَ ثُمَّ قَالَ إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ
قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ وَإِذَا
سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ وَايْمُ اللَّهِ لَوْ أَنَّ
فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا
(BUKHARI - 3216) :
Telah bercerita kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah bercerita kepada kami
Laits dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anhu bahwa
orang-orang Quraisy sedang menghadapi persoalan yang mengelisahkan, yaitu
tentang seorang wanita suku Al Makhzumiy yang mencuri lalu mereka berkata;
"Siapa yang mau merundingkan masalah ini kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam?". Sebagian mereka berkata; "Tidak ada yang berani
menghadap beliau kecuali Usamah bin Zaid, orang kesayangan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Usamah pun menyampaikan masalah tersebut lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu meminta
keringanan atas pelanggaran terhadap aturan Allah?". Kemudian beliau
berdiri menyampaikan khuthbah lalu bersabda: "Orang-orang sebelum kalian
menjadi binasa karena apabila ada orang dari kalangan terhormat (pejabat,
penguasa, elit masyarakat) mereka mencuri, mereka membiarkannya dan apabila
ada orang dari kalangan rendah (masyarakat rendahan, rakyat biasa) mereka
mencuri mereka menegakkan sanksi hukuman atasnya. Demi Allah, sendainya
Fathimah binti Muhamamd mencuri, pasti aku potong tangannya".
حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا
زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا عُمَارَةُ بْنُ غَزِيَّةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ رَاشِدٍ قَالَ خَرَجْنَا
حُجَّاجًا عَشَرَةً مِنْ أَهْلِ الشَّأَمِ حَتَّى أَتَيْنَا مَكَّةَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ
قَالَ فَأَتَيْنَاهُ فَخَرَجَ إِلَيْنَا يَعْنِي ابْنَ عُمَرَ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ حَالَتْ شَفَاعَتُهُ دُونَ
حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَقَدْ ضَادَّ اللَّهَ فِي أَمْرِهِ وَمَنْ
مَاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ فَلَيْسَ بِالدِّينَارِ وَلَا بِالدِّرْهَمِ وَلَكِنَّهَا
الْحَسَنَاتُ وَالسَّيِّئَاتُ وَمَنْ خَاصَمَ فِي بَاطِلٍ وَهُوَ يَعْلَمُهُ لَمْ
يَزَلْ فِي سَخَطِ اللَّهِ حَتَّى يَنْزِعَ وَمَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ
فِيهِ أَسْكَنَهُ اللَّهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ
(AHMAD - 5129) : Telah
menceritakan kepada kami Hasan bin Musa dia berkata, telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Umarah bin Ghaziyyah dari
Yahya bin Rasyid dia berkata: Kami pernah berangkat bersama sepuluh jamaah
haji negeri Syam hingga kami sampai di Makkah, lalu ia menyebutkan sebuah
hadis. Ia berkata: lalu kami mendatangi Ibnu Umar dan diapun menjumpai kami
dan berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa syafaatnya (pertolongannya) menghalangi (dilaksanakannya)
hukum Allah 'azza wajalla, sungguh ia telah menentang perintah Allah. Dan
barangsiapa meninggal dunia sedang ia masih mempunyai hutang maka (gantinya
kelak) bukan sekedar dengan dinar atau dirham akan tetapi dengan kebaikan dan
keburukan. Dan barangsiapa bermusuhan dalam suatu kebatilan padahal dia
mengetahuinya, maka ia akan selalu dalam kemurkan Allah Ta'ala hingga ia
mencabutnya. Dan barangsiapa mengatai seorang mukmin apa yang tidak ada pada
dirinya (menfitnahnya) maka Allah akan menempatkannya pada lumpur api neraka
hingga keluar dari perkatannya tersebut".
|
28
|
Bebasnya hukuman akhirat bagi yang telah menjalani hukuman
dunia (Al-Bukhari 17 & Al-Bukhari 3965)
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا
شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو إِدْرِيسَ عَائِذُ اللَّهِ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَكَانَ شَهِدَ
بَدْرًا وَهُوَ أَحَدُ النُّقَبَاءِ لَيْلَةَ الْعَقَبَةِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَحَوْلَهُ عِصَابَةٌ مِنْ أَصْحَابِهِ
بَايِعُونِي عَلَى أَنْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا تَسْرِقُوا وَلَا
تَزْنُوا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ وَلَا تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ تَفْتَرُونَهُ
بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ وَلَا تَعْصُوا فِي مَعْرُوفٍ فَمَنْ وَفَى مِنْكُمْ
فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَعُوقِبَ فِي الدُّنْيَا
فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا ثُمَّ سَتَرَهُ اللَّهُ
فَهُوَ إِلَى اللَّهِ إِنْ شَاءَ عَفَا عَنْهُ وَإِنْ شَاءَ عَاقَبَهُ فَبَايَعْنَاهُ
عَلَى ذَلِك
(BUKHARI - 17) : Telah
menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Idris
'Aidzullah bin Abdullah, bahwa 'Ubadah bin Ash Shamit adalah sahabat yang
ikut perang Badar dan juga salah seorang yang ikut bersumpah pada malam
Aqobah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
ketika berada ditengah-tengah sebagian sahabat: "Berbai'atlah kalian
kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak mencuri,
tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian, tidak membuat kebohongan yang
kalian ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, tidak bermaksiat dalam
perkara yang ma'ruf. Barangsiapa diantara kalian yang memenuhinya maka
pahalanya ada pada Allah dan barangsiapa yang melanggar dari hal tersebut
lalu Allah menghukumnya di dunia maka itu adalah kafarat baginya, dan
barangsiapa yang melanggar dari hal-hal tersebut kemudian Allah menutupinya
(tidak menghukumnya di dunia) maka urusannya kembali kepada Allah, jika Dia
mau, dimaafkannya atau disiksanya". Maka kami membai'at Beliau untuk
perkara-perkara tersebut.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ
أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ
أَنَّ امْرَأَةً سَرَقَتْ فِي عَهْدِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ الْفَتْحِ فَفَزِعَ قَوْمُهَا
إِلَى أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ يَسْتَشْفِعُونَهُ قَالَ عُرْوَةُ فَلَمَّا كَلَّمَهُ
أُسَامَةُ فِيهَا تَلَوَّنَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ أَتُكَلِّمُنِي فِي حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّهِ قَالَ أُسَامَةُ اسْتَغْفِرْ
لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَلَمَّا كَانَ الْعَشِيُّ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ خَطِيبًا
فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّمَا
أَهْلَكَ النَّاسَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيفُ
تَرَكُوهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ وَالَّذِي
نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ
يَدَهَا ثُمَّ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتِلْكَ
الْمَرْأَةِ فَقُطِعَتْ يَدُهَا فَحَسُنَتْ تَوْبَتُهَا بَعْدَ ذَلِكَ وَتَزَوَّجَتْ
قَالَتْ عَائِشَةُ فَكَانَتْ تَأْتِي بَعْدَ ذَلِكَ فَأَرْفَعُ حَاجَتَهَا إِلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(BUKHARI - 3965) :
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada
kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri katanya,
Telah mengabarkan kepada kami Urwah bin Zubair, ada seorang wanita mencuri di
masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tepatnya ketika terjadi
penaklukan Makkah. Kaumnya merasa gelisah atas kasus ini sehingga melakukan
perundingan dengan Usamah bin Zaid dengan harapan mereka bisa minta
keringanan hukuman melalui perantaranya. Kata Urwah, ketika Usamah melaporkan
kasusnya kepada Rasulullah dan meminta keringanan, wajah Rasulullah nampak
berubah (pertanda bangkit emosinya). Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apakah kalian akan mengajakku melakukan
"kompromi" terhadap hukum Allah? Usamah langsung insaf dengan
mengatakan "Mintalah ampunan untukku wahai Rasulullah? Sore harinya,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpidato, memuji Allah dengan pujian
yang semestinya bagi-Nya kemudian berujar: "Hadirin yang dihormati,
manusia sebelum kalian telah celaka sebab jika yang mencuri kalangan atas
(pejabat, bangsawan, elit politik) maka mereka membiarkannya, sebaliknya jika
yang mencuri masyarakat biasa (golongan rendah, borjuis, tak berpangkat),
mereka menegakkan hukuman. Demi Dzat yang diri-ku berada di tangan-NYA,
kalaulah Fathimah binti Muhammad mencuri, niscaya kupotong tangannya.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan wanita itu
sehingga dipotong tangannya, dikemudian hari ia menindaklanjuti taubatnya
dengan baik dan menikah. Kata Aisyah, dikemudian hari si wanita datang dan
kulaporkan keperluannya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.
|
29
|
Tambahan hukuman dalam hudud 9Al-Bukhari 2008 &
Al-Darimi 2210)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ
حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا زَنَتْ الْأَمَةُ فَتَبَيَّنَ زِنَاهَا
فَلْيَجْلِدْهَا وَلَا يُثَرِّبْ ثُمَّ إِنْ زَنَتْ فَلْيَجْلِدْهَا وَلَا يُثَرِّبْ
ثُمَّ إِنْ زَنَتْ الثَّالِثَةَ فَلْيَبِعْهَا وَلَوْ بِحَبْلٍ مِنْ شَعَرٍ
(BUKHARI - 2008) :
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Al Laits berkata, telah menceritakan kepada saya Sa'id Al Maqbariy dari
Bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa dia mendengarnya berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seorang budak wanita
berzina dan terbukti perzinahannya maka dia dihukum cambuk tanpa dicela dan
dihinakan. Jika berzina lagi maka dihukum cambuk tanpa dicela dan dihinakan
dan jika berzina lagi untuk ketiga kalinya maka juallah sekalipun dengan
harga senilai sehelai rambut".
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الرَّقَاشِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ هُوَ ابْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُتْبَةَ بْنِ عُرْوَةَ
بْنِ مَسْعُودٍ الثَّقَفِيُّ عَنْ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ
فَاضْرِبُوهُ ثُمَّ إِنْ عَادَ فَاضْرِبُوهُ ثُمَّ إِنْ عَادَ فَاضْرِبُوهُ ثُمَّ
إِنْ عَادَ الرَّابِعَةَ فَاقْتُلُوهُ
(DARIMI - 2210) : Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Ar Raqasyi telah menceritakan
kepada kami Yazid yaitu Ibnu Zurai' telah menceritakan kepada kami Muhammad
yaitu Ibnu Ishaq telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Utbah bin
'Urwah bin Mas'ud Ats Tsaqafi dari 'Amr bin Asy Syarid dari Ayahnya ia
berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila salah seorang dari kalian minum khamer, maka cambuklah dia,
apabila ia mengulangi, maka cambuklah dia, apabila ia masih mengulangi, maka
cambuklah dia, dan apabila ia tetap mengulangi yang keempat kalinya, maka
bunuhlah dia."
|
Menghindari syubhat dalam hudud (Al-Tirmidzi 1344 &
Abu Daud 3839)
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْأَسْوَدِ
أَبُو عَمْرٍو الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَبِيعَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ
بْنُ زِيَادٍ الدِّمَشْقِيُّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ادْرَءُوا الْحُدُودَ عَنْ
الْمُسْلِمِينَ مَا اسْتَطَعْتُمْ فَإِنْ كَانَ لَهُ مَخْرَجٌ فَخَلُّوا سَبِيلَهُ
فَإِنَّ الْإِمَامَ أَنْ يُخْطِئَ فِي الْعَفْوِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يُخْطِئَ فِي الْعُقُوبَةِ
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ يَزِيدَ بْنِ زِيَادٍ نَحْوَ حَدِيثِ
مُحَمَّدِ بْنِ رَبِيعَةَ وَلَمْ يَرْفَعْهُ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عَائِشَةَ لَا نَعْرِفُهُ
مَرْفُوعًا إِلَّا مِنْ حَدِيثِ مُحَمَّدِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ زِيَادٍ
الدِّمَشْقِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَوَاهُ وَكِيعٌ عَنْ يَزِيدَ بْنِ زِيَادٍ
نَحْوَهُ وَلَمْ يَرْفَعْهُ وَرِوَايَةُ وَكِيعٍ أَصَحُّ وَقَدْ رُوِيَ نَحْوُ هَذَا
عَنْ غَيْرِ وَاحِدٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُمْ قَالُوا مِثْلَ ذَلِكَ وَيَزِيدُ بْنُ زِيَادٍ الدِّمَشْقِيُّ ضَعِيفٌ
فِي الْحَدِيثِ وَيَزِيدُ بْنُ أَبِي زِيَادٍ الْكُوفِيُّ أَثْبَتُ مِنْ هَذَا وَأَقْدَمُ
(TIRMIDZI - 1344) :
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Al Aswad Abu Amr Al Bashri,
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rabi'ah, telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Ziyad Ad Dimasyqi dari Az Zuhri dari 'Urwah dari
A`isyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Hindarilah hukuman had dari kaum muslimin semampu kalian, jika ia
mempunyai jalan keluar maka lepaskanlah ia. Karena sesungguhnya seorang imam
salah dalam memaafkan lebih baik daripada salah dalam menjatuhi
hukuman." Telah menceritakan kepada kami Hannad, telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Yazid bin Ziyad seperti Hadits Muhammad bin Rabi'ah
namun tidak memarfu'kannya. Ia mengatakan; Dalam hal ini ada hadits serupa
dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Amr. Abu Isa berkata; Hadits Aisyah tidak
kami ketahui diriwayatkan secara marfu' kecuali dari Hadits Muhammad bin
Rabi'ah dari Yazid bin Ziyad Ad Dimasyqi dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan Waki' meriwayatkannya dari Yazid
bin Ziyad seperti itu namun tidak memarfu'kannya dan riwayat Waki' lebih
shahih. Telah diriwayatkan juga hadits seperti ini dari banyak sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa mereka mengatakan seperti itu. Yazid bin
Ziyad Ad Dimasyqi adalah seorang yang dha'if dalam periwayatan hadits
sedangkan Yazid bin Ziyad Al Kufi adalah lebih tsabat dari orang ini dan
lebih dahulu.
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو
عَوَانَةَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ رَأَيْتُ مَاعِزَ بْنَ
مَالِكٍ حِينَ جِيءَ بِهِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا
قَصِيرًا أَعْضَلَ لَيْسَ عَلَيْهِ رِدَاءٌ فَشَهِدَ عَلَى نَفْسِهِ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ
أَنَّهُ قَدْ زَنَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَعَلَّكَ
قَبَّلْتَهَا قَالَ لَا وَاللَّهِ إِنَّهُ قَدْ زَنَى الْآخِرُ قَالَ فَرَجَمَهُ
ثُمَّ خَطَبَ فَقَالَ أَلَا كُلَّمَا نَفَرْنَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
خَلَفَ أَحَدُهُمْ لَهُ نَبِيبٌ كَنَبِيبِ التَّيْسِ يَمْنَحُ إِحْدَاهُنَّ الْكُثْبَةَ
أَمَا إِنَّ اللَّهَ إِنْ يُمَكِّنِّي مِنْ أَحَدٍ مِنْهُمْ إِلَّا نَكَلْتُهُ عَنْهُنَّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ الْمُثَنَّى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سِمَاكٍ قَالَ
سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ سَمُرَةَ بِهَذَا الْحَدِيثِ وَالْأَوَّلُ أَتَمُّ قَالَ فَرَدَّهُ
مَرَّتَيْنِ قَالَ سِمَاكٌ فَحَدَّثْتُ بِهِ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ فَقَالَ إِنَّهُ
رَدَّهُ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْغَنِيِّ بْنُ أَبِي عَقِيلٍ الْمِصْرِيُّ
حَدَّثَنَا خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قَالَ شُعْبَةُ فَسَأَلْتُ
سِمَاكًا عَنْ الْكُثْبَةِ فَقَالَ اللَّبَنُ الْقَلِيلُ
(ABUDAUD - 3839) :
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu Awanah dari Simak dari Jabir bin Samurah ia berkata, "Saat
Ma'iz bin Malik dibawa ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, aku
melihat bahwa ia adalah seorang laki-laki pendek, berotot besar dan tidak
mengenakan selendang. Ia bersaksi -sebanyak empat kali- atas dirinya sendiri
bahwa ia telah berbuat zina. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu
bertanya: "Mungkin kamu hanya menciumnya?" ia menjawab, "Demi
Allah, tidak! Ma'iz justru mengakui bahwa ia benar-benar telah berzina. Jabir
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian merajamnya
kemudian berpidato: "Ketahuilah, ketika kita sedang jihad di jalan Allah
'azza wajalla, ada seorang laki-laki (yang bertugas menjaga para wanita di
rumah) dari mereka suka mendesah layaknya kambing bandot. Ia memberikan
kepada salah seorang wanita dari mereka sesuatu yang sedikit (memberi sedikit
susu untuk menipu, kemudian menzinainya). Demi Allah, jika Allah memberiku
kemampuan untuk menangkapnya, maka aku akan menghukumnya." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Mutsanna dari Muhammad bin Ja'far
dari Syu'bah dari Simak ia berkata; Aku mendengar Jabir bin Samurah dengan
hadits ini, tapi hadits yang pertama lebih lengkap. Ia (perawi) berkata,
"Ia ulangi hingga dua kali." Simak berkata, "Hadits itu
kemudian aku ceritakan kepada Sa'id bin Jubair, ia balik berkata, "(Bahkan)
ia mengulanginya hingga empat kali." Telah menceritakan kepada kami
Abdul Ghani bin Abu Aqil Al Mishri berkata, telah menceritakan kepada kami
Khalid -makasudnya Khalid bin 'Abdurrahman- ia berkata; Syu'bah berkata; Aku
pernah bertanya Simak maksud dari 'Al Kutsbah' (sesuatu yang sedikit), lalu
ia menjawab, "Itu adalah susu yang sedikit."
|
|
30
|
Hukuman homoseksual (Al-Tirmidzi 1376 & Malik 1298)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو السَّوَّاقُ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ وَجَدْتُمُوهُ يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ فَاقْتُلُوا الْفَاعِلَ
وَالْمَفْعُولَ بِهِ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ جَابِرٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
أَبُو عِيسَى وَإِنَّمَا يُعْرَفُ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَرَوَى مُحَمَّدُ بْنُ
إِسْحَقَ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو فَقَالَ مَلْعُونٌ مَنْ
عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ الْقَتْلَ وَذَكَرَ فِيهِ مَلْعُونٌ
مَنْ أَتَى بَهِيمَةً وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ عَنْ
سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اقْتُلُوا الْفَاعِلَ وَالْمَفْعُولَ بِهِ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ فِي إِسْنَادِهِ مَقَالٌ وَلَا نَعْرِفُ أَحَدًا
رَوَاهُ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ غَيْرَ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ الْعُمَرِيِّ
وَعَاصِمُ بْنُ عُمَرَ يُضَعَّفُ فِي الْحَدِيثِ مِنْ قِبَلِ حِفْظِهِ وَاخْتَلَفَ
أَهْلُ الْعِلْمِ فِي حَدِّ اللُّوطِيِّ فَرَأَى بَعْضُهُمْ أَنَّ عَلَيْهِ الرَّجْمَ
أَحْصَنَ أَوْ لَمْ يُحْصِنْ وَهَذَا قَوْلُ مَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ
وَإِسْحَقَ و قَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ فُقَهَاءِ التَّابِعِينَ مِنْهُمْ
الْحَسَنُ الْبَصْرِيُّ وَإِبْرَاهِيمُ النَّخَعِيُّ وَعَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ
وَغَيْرُهُمْ قَالُوا حَدُّ اللُّوطِيِّ حَدُّ الزَّانِي وَهُوَ قَوْلُ الثَّوْرِيِّ
وَأَهْلِ الْكُوفَةِ
(TIRMIDZI - 1376) :
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amr As Sawwaq, telah menceritakan
kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Amru bin Abu Amr dari Ikrimah dari
Ibnu Abbas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Nabi Luth
(yakni melakukan homoseksual), maka bunuhlah pelaku dan korbannya." Ia
mengatakan; Dalam hal ini ada hadits serupa dari Jabir dan Abu Hurairah. Abu
Isa berkata; Sesungguhnya hadits ini hanya diketahui dari Ibnu Abbas dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari jalur ini, namun Muhammad bin Ishaq
meriwayatkan hadits ini dari Amr bin Abu Amr, beliau bersabda:
"Terlaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth." Dan ia
tidak menyebutkan pembunuhan, ia menyebutkan dalam hadits itu: "Terlaknat
orang yang menggauli binatang." Hadits ini juga telah diriwayatkan dari
'Ashim bin Umar dari Suhail bin Abu Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Bunuhlah orang
yang melakukan dan yang menjadi korbannya." Abu Isa berkata; Hadits ini
dalam isnadnya terdapat komentar dan kami tidak mengetahui seseorang pun
meriwayatkannya dari Suhail bin Abu Shalih selain 'Ashim bin Umar Al Umari
sedangkan 'Ashim bin Umar didla'ifkan dalam periwayatan hadits dari sisi
hafalannya. Para ulama berselisih tentang hukuman liwath (homoseksual),
sebagian mereka berpendapat; Bahwa ia harus dirajam baik sudah atau belum
menikah, ini menjadi pendapat Malik, Asy Syafi'i, Ahmad dan Ishaq. Sedangkan
sebagian ulama dari fuqaha tabi'in berpendapat di antaranya Al Hasan Al
Bashri, Ibrahim An Nakha'i, 'Atha` bin Abu Rabah dan selain mereka
berpendapat; Hukuman liwath seperti hukuman zina, ini menjadi pendapat Ats
Tsauri dan ulama Kufah.
حَدَّثَنِي مَالِك أَنَّهُ سَأَلَ ابْنَ
شِهَابٍ عَنْ الَّذِي يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ فَقَالَ ابْنُ شِهَابٍ عَلَيْهِ
الرَّجْمُ أَحْصَنَ أَوْ لَمْ يُحْصِنْ
(MALIK - 1298) : Telah
menceritakan kepadaku Malik Bahwasanya ia pernah bertanya Ibnu Syihab tentang
orang yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth, dia menjawab; "Dia harus
dirajam baik sudah menikah ataupun belum."
|
31
|
Berhubungan dengan hewan (Al-Tirmidzi 1374 & Abu Daud
3872)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَمْرٍو السَّوَّاقُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ عَمْرِو
بْنِ أَبِي عَمْرٍو عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ وَجَدْتُمُوهُ وَقَعَ عَلَى بَهِيمَةٍ فَاقْتُلُوهُ
وَاقْتُلُوا الْبَهِيمَةَ فَقِيلَ لِابْنِ عَبَّاسٍ مَا شَأْنُ الْبَهِيمَةِ قَالَ
مَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ذَلِكَ
شَيْئًا وَلَكِنْ أَرَى رَسُولَ اللَّهِ كَرِهَ أَنْ يُؤْكَلَ مِنْ لَحْمِهَا أَوْ
يُنْتَفَعَ بِهَا وَقَدْ عُمِلَ بِهَا ذَلِكَ الْعَمَلُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا
حَدِيثٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو عَنْ عِكْرِمَةَ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(TIRMIDZI - 1374) :
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amr As Sawwaq, telah menceritakan
kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Amru bin Abu Amr dari Ikrimah dari
Ibnu Abbas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang kalian dapati menggauli binatang, maka bunuhlah ia dan
bunuhlah binatangnya." Ditanyakan kepada Ibnu Abbas; Ada apa dengan
binatang itu? Ia menjawab; Aku tidak mendengar sesuatu pun dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal itu, tetapi aku melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membenci untuk dimakan dagingnya atau
memanfaatkannya, dan hal itu telah dilakukan. Abu Isa berkata; Hadits ini
tidak kami ketahui kecuali dari Hadits Amr bin Abu Amr dari Ikrimah dari Ibnu
Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ
بْنُ يُونُسَ أَنَّ شَرِيكًا وَأَبَا الْأَحْوَصِ وَأَبَا بَكْرِ بْنَ عَيَّاشٍ حَدَّثُوهُمْ
عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي رَزِينٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَيْسَ عَلَى الَّذِي
يَأْتِي الْبَهِيمَةَ حَدٌّ قَالَ أَبُو دَاوُد وَكَذَا قَالَ عَطَاءٌ و قَالَ الْحَكَمُ
أَرَى أَنْ يُجْلَدَ وَلَا يُبْلَغَ بِهِ الْحَدَّ و قَالَ الْحَسَنُ هُوَ بِمَنْزِلَةِ
الزَّانِي قَالَ أَبُو دَاوُد حَدِيثُ عَاصِمٍ
يُضَعِّفُ حَدِيثَ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو
(ABUDAUD - 3872) :
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus bahwa Syarik dan Abu Al Ahwash
dan Abu bakr bin Ayyasy menceritakan kepada mereka dari Ashim dari Abu Razin
dari Ibnu Abbas ia berkata, "Orang yang mensetubuhi binatang tidak ada
hukuman hadnya." Abu Dawud berkata, "Atha juga mengatakan
begitu." Al hakam berkata, "Menurutku ia harus didera, meskipun
jumlahnya tidak melebihi hukuman had." Al Hasan berkata,
"Hukumannya sama dengan hukukan pezina." Abu Dawud berkata,
"Hadits Ashim ini melemahkan hadits Amru bin Abu Amru."
|
32
|
Kabur dari hukuman (Al-Tirmidzi 1348 & Abu Daud 3845)
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ
بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ مَاعِزٌ الْأَسْلَمِيُّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّهُ قَدْ زَنَى فَأَعْرَضَ عَنْهُ ثُمَّ جَاءَ مِنْ
شِقِّهِ الْآخَرِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ قَدْ زَنَى فَأَعْرَضَ عَنْهُ
ثُمَّ جَاءَ مِنْ شِقِّهِ الْآخَرِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ قَدْ زَنَى
فَأَمَرَ بِهِ فِي الرَّابِعَةِ فَأُخْرِجَ إِلَى الْحَرَّةِ فَرُجِمَ بِالْحِجَارَةِ
فَلَمَّا وَجَدَ مَسَّ الْحِجَارَةِ فَرَّ يَشْتَدُّ حَتَّى مَرَّ بِرَجُلٍ مَعَهُ
لَحْيُ جَمَلٍ فَضَرَبَهُ بِهِ وَضَرَبَهُ النَّاسُ حَتَّى مَاتَ فَذَكَرُوا ذَلِكَ
لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ فَرَّ حِينَ وَجَدَ
مَسَّ الْحِجَارَةِ وَمَسَّ الْمَوْتِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ هَلَّا تَرَكْتُمُوهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَقَدْ
رُوِيَ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَرُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ هَذَا
(TIRMIDZI - 1348) :
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami
Abdah bin Sulaiman dari Muhammad bin Amr, telah menceritakan kepada kami Abu
Salamah dari Abu Hurairah ia berkata; Ma'iz Al Aslami datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata bahwa ia telah
berzina, namun beliau berpaling darinya kemudian ia datang dari arah lain
seraya berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia telah berzina. Namun beliau
masih berpaling darinya kemudian ia datang dari arah lain seraya berkata;
Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia telah berzina. Maka keempat kalinya beliau
memerintahkannya, ia pun dikeluarkan ke tanah lapang lalu ia dirajam dengan
batu. Ketika tersentuh lemparan batu, ia melarikan diri hingga melewati
seorang laki-laki yang membawa tulang dagu unta. Orang itu pun memukul
dengannya dan orang-orang pun ikut memukulnya hingga meninggal. Hal itu
disampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa ia lari
ketika tersentuh lemparan batu dan sentuhan kematian. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mengapa kalian tidak
meninggalkannya?" Abu Isa berkata; Hadits ini hasan, dan telah diriwayatkan
dari jalur lain dari Abu Hurairah, hadits ini diriwayatkan dari Az Zuhri dari
Abu Salamah dari Jabir bin Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
seperti ini.
حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ
يَعْنِي ابْنَ زُرَيْعٍ ح و حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ
زَكَرِيَّا وَهَذَا لَفْظُهُ عَنْ دَاوُدَ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
قَالَ لَمَّا أَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجْمِ مَاعِزِ
بْنِ مَالِكٍ خَرَجْنَا بِهِ إِلَى الْبَقِيعِ فَوَاللَّهِ مَا أَوْثَقْنَاهُ وَلَا
حَفَرْنَا لَهُ وَلَكِنَّهُ قَامَ لَنَا قَالَ أَبُو كَامِلٍ قَالَ فَرَمَيْنَاهُ
بِالْعِظَامِ وَالْمَدَرِ وَالْخَزَفِ فَاشْتَدَّ وَاشْتَدَدْنَا خَلْفَهُ حَتَّى
أَتَى عَرْضَ الْحَرَّةِ فَانْتَصَبَ لَنَا فَرَمَيْنَاهُ بِجَلَامِيدِ الْحَرَّةِ
حَتَّى سَكَتَ قَالَ فَمَا اسْتَغْفَرَ لَهُ وَلَا سَبَّهُ حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ
بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ وَلَيْسَ
بِتَمَامِهِ قَالَ ذَهَبُوا يَسُبُّونَهُ فَنَهَاهُمْ قَالَ ذَهَبُوا يَسْتَغْفِرُونَ
لَهُ فَنَهَاهُمْ قَالَ هُوَ رَجُلٌ أَصَابَ ذَنْبًا حَسِيبُهُ اللَّهُ
(ABUDAUD - 3845) :
Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil berkata,. telah menceritakan kepada
kami Yazid -maksudnya Yazid bin Zurai'-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani' dari Yahya bin Zakariya dan ini
adalah lafadz darinya, dari Daud dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id ia berkata,
"Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk merajam
Ma'iz bin Malik, kami membawanya menuju Baqi'. Demi Allah, kami tidak
mengikat ataupun menguburnya (setengah badan), tetapi ia hanya berdiri di
depan kami." Abu Kamil melanjutkan kisahnya, "Kami lalu melemparinya
dengan tulang, tanah liat dan pecahan keramik. Hingga akhirnya ia kabur dan
kami mengejarnya sampai di pinggiran Al Harrah. Ketika kami telah
menangkapnya kami melemparinya dengan bebatuan yang lebih besar yang ada di
situ hingga meninggal." Abu Kamil berkata, "Tidak ada seorang pun
yang beristighfar untuknya, sebagaimana tidak ada seorang pun yang
mencelanya." Telah menceritakan kepada kami Muammal bin Hisyam berkata,
telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Al Jurairi dari Abu Nadhrah ia
berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, sebagaimana hadits tersebut namun tidak lengkap. Ia (perawi)
berkata, "Para sahabat mencelanya, namun Nabi melarang. Ia berkata; Lalu
mereka memintakan ampun untuknya, namun beliau juga melarang. Beliau lantas
bersabda: "Ia adalah seorang laki-laki yang berbuat dosa, dan Allah yang
akan menghisabnya."
|
33
|
Pemabuk yang meninggal saat dihukum (Al-Bukhari 6280 &
Muslim 3221)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ
الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا
أَبُو حَصِينٍ سَمِعْتُ عُمَيْرَ بْنَ سَعِيدٍ النَّخَعِيَّ قَالَ سَمِعْتُ عَلِيَّ
بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَا كُنْتُ لِأُقِيمَ حَدًّا عَلَى
أَحَدٍ فَيَمُوتَ فَأَجِدَ فِي نَفْسِي إِلَّا صَاحِبَ الْخَمْرِ فَإِنَّهُ لَوْ
مَاتَ وَدَيْتُهُ وَذَلِكَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَمْ يَسُنَّهُ
(BUKHARI - 6280) :
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdul Wahhab telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Sufyan telah
menceritakan kepada kami Abu Hashin aku mendengar Umair bin Sa'id an Nakha'i
mengatakan; aku mendengar Ali bin Abi Thalib radliallahu 'anhu mengatakan;
'Aku tidak merasa menyesal jika menegakkan hukuman atas seseorang lantas dia
meninggal, kecuali peminum khamar, sebab kalaulah dia meninggal, aku harus
membayar diyatnya, yang demikian karena Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
tidak menyunnahkannya.'
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ مِنْهَالٍ الضَّرِيرُ
حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ عَنْ أَبِي
حَصِينٍ عَنْ عُمَيْرِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ مَا كُنْتُ أُقِيمُ عَلَى
أَحَدٍ حَدًّا فَيَمُوتَ فِيهِ فَأَجِدَ مِنْهُ فِي نَفْسِي إِلَّا صَاحِبَ الْخَمْرِ
لِأَنَّهُ إِنْ مَاتَ وَدَيْتُهُ لِأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَمْ يَسُنَّهُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ
الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ
(MUSLIM - 3221) : Telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Minhal Ad Dlarir telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sufyan Ats Tsauri dari
Abu Hashin dari 'Umair bin Sa'id dari 'Ali dia berkata, "Aku tidak suka
jika menegakkan hukuman kepada seseorang peminum khamer sampai dia meninggal,
sebab jika sampai meninggal maka negaralah yang akan membayar diyatnya, dan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mencontohkan yang
demikian itu." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami
Sufyan dengan isnad seperti ini."
|
34
|
Tempat pelaksanaan hukuman hudud (Al-Bukhari 1243 &
Al-Bukhari 2148)
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ
حَدَّثَنَا أَبُو ضَمْرَةَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ الْيَهُودَ جَاءُوا إِلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجُلٍ مِنْهُمْ وَامْرَأَةٍ زَنَيَا فَأَمَرَ
بِهِمَا فَرُجِمَا قَرِيبًا مِنْ مَوْضِعِ الْجَنَائِزِ عِنْدَ الْمَسْجِدِ
(BUKHARI - 1243) :
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin AL Mundzir telah menceritakan
kepada kami Abu Dhamrah telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari
Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma; Orang-orang Yahudi datang
kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan membawa seorang laki-laki dan
seorang perempuan yang keduanya berzina. Maka Beliau memerintahkan untuk
merajam keduanya di tempat biasa untuk menyolatkan jenazah, disamping Masjid
Nabawi".
حَدَّثَنَا ابْنُ سَلَّامٍ أَخْبَرَنَا
عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ
عُقْبَةَ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ جِيءَ بِالنُّعَيْمَانِ أَوْ ابْنِ النُّعَيْمَانِ
شَارِبًا فَأَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ
فِي الْبَيْتِ أَنْ يَضْرِبُوا قَالَ فَكُنْتُ أَنَا فِيمَنْ ضَرَبَهُ فَضَرَبْنَاهُ
بِالنِّعَالِ وَالْجَرِيدِ
(BUKHARI - 2148) :
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Salam telah mengabarkan kepada kami
'Abdul Wahhab Ats-Tsaqafiy dari Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah dari 'Uqbah bin
Al Harits berkata; Telah didatangkan An-Nu'aiman atau Abu An-Nu'aiman dalam
keadaan mabuk maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan
orang yang ada di Baitullah agar memukulnya. Dia berkata: "Aku termasuk
diantara orang yang memukulnya dimana kami melemparinya dengan sandal dan
pelepah kurma".
|
35
|
Yang berhak melaksanakan hudud (Al-Nasa’I 3377 & Abu
Daud 3822)
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنِي
نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَرَضَهُ يَوْمَ أُحُدٍ وَهُوَ ابْنُ أَرْبَعَ عَشْرَةَ سَنَةً فَلَمْ يُجِزْهُ وَعَرَضَهُ
يَوْمَ الْخَنْدَقِ وَهُوَ ابْنُ خَمْسَ عَشْرَةَ سَنَةً فَأَجَازَهُ
(NASAI - 3377) : Telah
mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Sa'id, ia berkata; telah menceritakan
kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah, ia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajukan
kepadanya pada saat perang Uhud dan ia berumur empat belas tahun, maka beliau
tidak memperbolehkannya, dan ia mengajukan kepadanya pada saat perang Khandaq
dan ia berumur lima belas tahun, maka beliau memperbolehkannya.
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ
حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ حَمَّادٍ
عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ عَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ
وَعَنْ الْمُبْتَلَى حَتَّى يَبْرَأَ وَعَنْ الصَّبِيِّ حَتَّى يَكْبُرَ
(ABUDAUD - 3822) :
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah berkata, telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun berkata, telah mengabarkan kepada
kami Hammad bin Salamah dari hammad dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah
radliallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Pena pencatat amal dan dosa itu diangkat dari tiga golongan; orang yang
tidur hingga terbangun, orang gila hingga ia waras, dan anak kecil hingga ia
balig."
|
0 komentar:
Posting Komentar