Moral berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan
ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana
yang wajar. Etika yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).
Kita sebagai masyarakat Indonesia pasti mengetahui bahwa kebanyakan
masyarakat Indonesia ini moral dan etikanya sudah jatuh atau tidak bias di
katakana baik, banyak sekali para pemuda sekarang yang memiliki etika liberal
semau mereka sendiri seperti berpakaian yang serba minim, tidak tahu bagaimana
cara menghormati bagi yang muda menghormati yang tua dan yang tua menkasihi
yang muda, apalagi banyak terjadi bentrok antar pelajar,trus apakah mereka
pantas di sebut sebagai pelajar kalau tindakan mereka yang ugal-ugalan dan
anarkis.
Dalam alquran: ‘’Hai anakku, dirikanlah salat dan
suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang
mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” ( QS Luqman: 17)
Dari
mana kita mulai membangun bangsa ini? Pembangunan kembali negeri ini harus
mulai dari etika, moral, Kebudayaan dapat dipandang sebagai kumpulan
nilai-nilai. Kebudayaan adalah etika dan moral serta budi pekerti masyarakat.
Dalam bahasa barat, culture dan civilization tidak ada hubungan langsung dengan
mind, moral, atau ethics. Hanya bahasa Indonesia yang mempunyai hubungan
langsung antara budi dan kebudayaan. tetapi kenapa saat-saat ini kebudayaan
kita bisa dikatakan cukup kacau. Kita bangsa yang dengan ”Ketuhanan Yang Maha
Esa”,tetapi kenapa media elektronik atau media cetak kita penuh dengan
kesyirikan. Para kiai yang tampil di acara mengajar keagamaan kalah populer
dengan ”kiai-kiai” yang mengejar hantu setiap malam di televisi. Kita mempercayai
Tuhan Yang Mahagaib, tapi kenapa beberapa kiai kita menjadikan agama Islam
sebagai ”agama misteri” bukan agama yang rasional. Allah berfirman, ”Derajat
umat Islam akan meningkat dengan iman dan ilmu’’. Karena itu, di dalam
mendidik dan mengatasi problema dan constraints bangsa Indonesia, kita harus
sabar dan berpikir jernih serta sistematis. Tidak perlu kita putus asa dan
pesimis terhadap dampak buruk dari globalisasi. Umat dan bangsa ternyata tidak
meletakkan ‘values’ sebagai integrating forces dalam membangun kepribadian
masyarakat dan kebudayaan ”sebagai prioritas”.
Dari uraian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa
mulianya suatu bangsa tergantung pada moral bangsa itu sendiri, moral bangsa
ditentukan oleh moral warga, dan moral warga sangat bergantung pada moral
keluarga, untuk itu seiring dengan semangat menata kembali moral etik bangsa
kita mari kita hiasi hidup kita, keluarga kita, dan warga kita dengan moral dan
akhlaq yang mulia. Niscaya bangsa Indonesia akan jaya di bawah naungan ridho
Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar