Sekitar
2 minggu lalu sudah dimulai perkuliahan mengenai ilmu falak, saya sendiri
kuliah di kota Surabaya, tepatnya di IAIN Sunan Ampel Surabaya. tapi sebelum itu dulu waktu semester 4 kakak
senior ada yang bilang kalau dosenya itu pelit banget soal nilai, tapi
kelihatanya benar, cz dosenya langsung menyuruh kami untuk disiplin masalah
kulia, wajahnya juga gk bisa bercanda,,!! Serius terus deh pokoknya… juga sebelumnya
aku kirain falak itu nama makanan hehehe habis pakek bahasa arab..!! Ok ok kita mulai pembahasanya.
Menurut
bahasa Arab, falak (الفلك) artinya orbit atau lintasan benda-benda langit, sehingga ilmu
falak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda-benda langit
-khususnya bumi, bulan dan matahari- pada orbitnya masing-masing dengan tujuan
untuk diketahui posisi benda langit antara satu dengan lainnya, agar dapat
diketahui waktu-waktu di permukaan bumi.
Karena
ilmu ini mempelajari lintasan benda-benda langit (الفلك). Ilmu ini disebut juga dengan ilmu hisab, karena ilmu ini
menggunakan perhitungan الحساب) = perhitungan). Ilmu ini disebut juga ilmu rashd, karena ilmu
ini memerlukan pengamatan الرشد) = pengamatan). Ilmu ini sering juga disebut ilmu miqat, karena
ilmu ini mempelajari tentang batas-batas waktu الميقات) = batas-batas waktu). Dari keempat istilah di atas, yang
populer di masyarakat adalah ilmu falak dan ilmu hisab.
Adapun
cabang ilmu yang sama dengan ilmu falak adalah ilmu Astronomi. Pengertianya pun
intinya sama yaitu Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan
benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus
bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar
atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik (radiasi CMB)). Ilmu ini
secara pokok mempelajari pelbagai sisi dari benda-benda langit — seperti
asal-usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak — dan bagaimana
pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan
alam semesta.
Ilmu
Falak atau Astronomi ini termasuk cabang
ilmu yang tertua. Itu di kuatkan dengan di temukanya artefak-artefak dari
peninggalan-peningalan peradapan tertua. Memang pada masa peradaban kuno ilmu
ini digunakan untuk mengetahui kapan melaksanakanya persembahan kepada dewa.
Sekitar
abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua cabang: astronomi
observasional dan astronomi teoretis. Yang pertama melibatkan pengumpulan data
dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan dianalisis
menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika. Yang kedua terpusat pada upaya
pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat
benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun kedua cabang ini
bersifat komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan
hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional
kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi
teoretis.
Pada
zaman Islam sendri ilmu falak memiliki kedudukan yang tinggi di kalangan umat
Islam. Dari abat ke-9 sampai abat ke 14 dimana pada abat ini Islam sangat Berjaya,
Islam mengembang pesatkan perkembangan ilmu falak ini, dengan cara mempelajari
dokumen atau buku-buku kuno milik peradaban yunani tentang ilmu falak. Tetapi ilmuan
muslim tidak semerta-merta menerima ilmu ini dengan mentah-mentah. Para ilmuan
mulim juga mengembangkan ilmu ini dengan mengunakan keyakinan atau dengan apa
yang di sampaikan Al-Qur’an.
Ilmu
falak memang penting khususnya umat islam karena disetiap peribadatan umat
islam itu tidak luput dari waktu. Mulai dari sholat, puasa di bulan Ramadhan,
juga beribadah haji. Mungkin cukup sekian dulu acara perkenalan dengan ilmu
falak. Untuk selanjutnya saya akan mempelajari lebih lanjut.
Terimakasih
Ahmad Zakariyah
0 komentar:
Posting Komentar